IR. SOEKARNO BAGI INDONESIA DAN INTERNASIONAL
Ir.
Soekarno yang biasa di panggil dengan
sebutan Bung Karno ialah presiden pertama Republik Indonesia, ia pahlawan
kemerdekaan dan juga seorang proklamator yang telah memproklamasikan Indonesia
merdeka pada saat 17 Agustus 1945 yang terbebas dari penjajahan. Lahir di
Blitar – Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta.
Nama
Soekarno dikenal harum di mata dunia, kepiawannya dalam memainkan politik di
dunia internasional menjadikan semangat baru Negara asia dan afrika dimasa lalu
untuk merdeka. Segala gagasan dan tindakannya disegani oleh banyak pemimpin
dunia sehingga sederet pujian dan anugerah didapatkannya. Beliau bapak bangsa
yang mendambakan keadilan dan keadaban global bagi setiap bangsa dan manusia.
Bung Karno
menggelorakan semangat rakyat tidak hanya setelah Indonesia Merdeka, tapi jauh
sebelum Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Lewat pidato, tulisan dan
tindakan-tindakannya, bangsa dan rakyat Indonesia didorong untuk merasa bangga
sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa-rakyat-negara di dunia. Kalau pada
tahun-tahun 50-an, Indonesia berhasil tampil sebagai yang prominent di antara
bangsa-bangsa negara Dunia Ketiga-kemudian hari dikelompokkan sebagai negara-negara
Selatan-maka pada tahun 1960-an Indonesia berdiri sejajar dengan
bangsa-negara-pemerintahan negara-negara Utara.
Sosok Bung Karno bagi lawan-lawan politiknya digambarkan sebagai tukang sulap dan tukang obat. Ia menyulap, mengobati, dan membakar semangat nasionalisme. Nama dan sosoknya dihormati oleh para pemimpin dunia. Nama Soekarno identik dengan Indonesia, bahkan ada penulis yang menggambarkannya sebagai icon (gambar) Indonesia. Nama Indonesia dikenal lewat Soekarno. Melihat perjalanan sejarah dan sepak terjangnya adalah melihat sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Sosok Bung Karno bagi lawan-lawan politiknya digambarkan sebagai tukang sulap dan tukang obat. Ia menyulap, mengobati, dan membakar semangat nasionalisme. Nama dan sosoknya dihormati oleh para pemimpin dunia. Nama Soekarno identik dengan Indonesia, bahkan ada penulis yang menggambarkannya sebagai icon (gambar) Indonesia. Nama Indonesia dikenal lewat Soekarno. Melihat perjalanan sejarah dan sepak terjangnya adalah melihat sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
1. Mesjid
Biru Soekarno di St. Petersburgh
Di negeri komunis Uni Soviet, nama
Soekarno sangat dikenal. Bukan hanya dianggap sebagai teman dalam Perang Dingin
melawan poros Barat, namun juga sebagai presiden muslim yang memberikan
“berkah” sebagian muslim di negeri palu arit. Semua berawal ketika sang
presiden pada tahun 1955 silam, berkunjung ke kota terbesar kedua di Russia
ini. Kala itu, Soekarno sedang menikmati indahnya kota St. Petersburg yang
didirikan oleh Peter the Great pada abad 17. Dari dalam mobil itu, Soekarno
sekelebatan melihat sebuah bangunan yang unik dan tidak ada duanya, yang kelak
diketahuinya sebagai Mesjid yang telah dijadikan sebuah gudang senjata.
Setelah dua hari menikmati keindahan kota St. Petersburg yang saat itu masih bernama Leningrad, Soekarno terbang ke Moskow untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi guna membahas masa depan kerja sama bilateral dan berbagai posisi kunci dalam Perang Dingin yang terus memuncak. Dalam pertemuan itulah Soekarno melontarkan kekecewaannya pada penguasa tirai besi Soviet Nikita Kruschev, perihal mesjid indah yang dilihatnya. Seminggu setelah kunjungan usai. Sebuah kabar gembira datang dari pusat kekuasaan, Kremlin di Moskow. Seorang petinggi pemerintah setempat mengabarkan bahwa satu-satunya masjid di Leningrad yang telah menjadi gudang pasca revolusi Bolshevic tersebut bisa dibuka lagi untuk beribadah umat Islam, tanpa persyaratan apapun. Sang penyampai pesan juga tidak memberikan alasan secuilpun mengapa itu semua bisa terjadi. Tetapi, umat muslim hingga saat ini sangat berterima kasih dan meyakini bahwa Soekarno orang dibalik semua ini. Maka tak heran jika muslim di St. Petersburg menjuluki mesjid ini dengan Mesjid Biru Sukarno.
2. Jalan Ahmad Soekarno di Mesir
Setelah dua hari menikmati keindahan kota St. Petersburg yang saat itu masih bernama Leningrad, Soekarno terbang ke Moskow untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi guna membahas masa depan kerja sama bilateral dan berbagai posisi kunci dalam Perang Dingin yang terus memuncak. Dalam pertemuan itulah Soekarno melontarkan kekecewaannya pada penguasa tirai besi Soviet Nikita Kruschev, perihal mesjid indah yang dilihatnya. Seminggu setelah kunjungan usai. Sebuah kabar gembira datang dari pusat kekuasaan, Kremlin di Moskow. Seorang petinggi pemerintah setempat mengabarkan bahwa satu-satunya masjid di Leningrad yang telah menjadi gudang pasca revolusi Bolshevic tersebut bisa dibuka lagi untuk beribadah umat Islam, tanpa persyaratan apapun. Sang penyampai pesan juga tidak memberikan alasan secuilpun mengapa itu semua bisa terjadi. Tetapi, umat muslim hingga saat ini sangat berterima kasih dan meyakini bahwa Soekarno orang dibalik semua ini. Maka tak heran jika muslim di St. Petersburg menjuluki mesjid ini dengan Mesjid Biru Sukarno.
2. Jalan Ahmad Soekarno di Mesir
Puncak harmonisnya hubungan RI –
Mesir, terjadi ketika kedua negara ini dipimpin oleh Ir. Soekarno dari
Indonesia dan Gammal Abdul Nasser dari Mesir. Untuk diketahui, Presiden
Indonesia pertama dikenal di Mesir dengan nama Ahmad Soekarno. Penambahan nama
Ahmad dilakukan oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir untuk memperkuat nuansa
keislaman sehingga menarik perhatian masyarakat Mesir bahwa Presiden Indonesia
beragama Islam, seragam dengan nama Wakil Presiden yang diawali nama Mohammad,
lengkapnya Mohammad Hatta. Keduanya (Ahmad dan Muhammad) merupakan nama-nama
Islami.
Tercatat, enam kali Soekarno menggunjungi negeri firaun ini.Selain itu, persahabatannya dengan Nasser dan aktifitas keduanya sebagai pemrakarsa di Konferensi Asia-Afrika, membuat nama Presiden Soekarno begitu harum di mata pemerintah dan rakyat Mesir, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Mesir. Letaknya bersebelahan dengan Jalan Sudan, Daerah Kit-Kat Agouza Geiza. Jalan ini bisa dicapai dari kawasan mahasiswa di al-Hay al-Asyir (Sektor 10) Madinat al-Nashr (Nasr City) dengan menaiki bus hijau nomor 109 dan 167.
3. Jalan Soekarno di Maroko
Tercatat, enam kali Soekarno menggunjungi negeri firaun ini.Selain itu, persahabatannya dengan Nasser dan aktifitas keduanya sebagai pemrakarsa di Konferensi Asia-Afrika, membuat nama Presiden Soekarno begitu harum di mata pemerintah dan rakyat Mesir, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Mesir. Letaknya bersebelahan dengan Jalan Sudan, Daerah Kit-Kat Agouza Geiza. Jalan ini bisa dicapai dari kawasan mahasiswa di al-Hay al-Asyir (Sektor 10) Madinat al-Nashr (Nasr City) dengan menaiki bus hijau nomor 109 dan 167.
3. Jalan Soekarno di Maroko
Jika di Jakarta
ada jalan bernama Casablanca, sebuah kota terkenal di Maroko, maka di Maroko
juga terdapat nama-nama jalan berbau Indonesia. Tak tanggung-tanggung nama
presiden pertama Indonesia, Soekarno, ‘dicatut’ menjadi nama jalan di Ibokota
Maroko, Rabat. Rupa-rupanya Maroko terkesan dengan sosok Soekarno. Nama jalan
tersebut diresmikan sendiri oleh Bung Karno bersama Raja Muhammad V saat
kunjungan beliau ke Maroko pada 2 Mei 1960. Nama jalannya waktu itu: ‘sharia
Al-Rais Ahmed Sukarno’ yang sekarang terkenal dengan nama Rue Suokarno. Jalan ini
berdekatan dengan kantor pos pusat Maroko.
Dipilihnya nama Soekarno, karena Soekarno adalah pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap Presiden Soekarno. Seperti diketahui, hasil KAA saat ini mulai dirasakan oleh negara-negara peserta, termasuk Maroko sendiri. Sebagai bentuk persahabatan dua bangsa, di Jakarta pun kita temui ruas jalan dengan nama Jalan Casablanca.
Dipilihnya nama Soekarno, karena Soekarno adalah pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap Presiden Soekarno. Seperti diketahui, hasil KAA saat ini mulai dirasakan oleh negara-negara peserta, termasuk Maroko sendiri. Sebagai bentuk persahabatan dua bangsa, di Jakarta pun kita temui ruas jalan dengan nama Jalan Casablanca.
4. Jalan Soekarno
di Pakistan
Pakistan
begitu menghormati Bung Karno. Ada dua tempat di Pakistan yang dinamai dengan
nama beliau yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar,
di Lahore. Penamaan Soekarno ini tidak lepas dari sepak terjang kedua negara.
Pakistan sangat segan kepada sosok Bung Karno. Bahkan hingga kini kalangan
militer Pakistan masih ingat jasa Bung Karno yang mengirim TNI AL berpatroli di
laut selatan Pakistan saat konflik memanas antara Pakistan dan India di tahun
1965. Sebaliknya, pendiri Pakistan Quaid Azzam Ali Jinnah pernah meminta menahan
seluruh pesawat Belanda yang singgah di Pakistan pada 1947, ketika Belanda
ingin menyerang Indonesia.
5. Perangko
Soekarno di Kuba
Tahun
2008 lalu, pemerintah Kuba menerbitkan perangko seri Bung Karno dengan Fidel
Castro dan salah seorang pemimpin gerilya Kuba kelahiran Argentina, Che
Guevara. Perangko bernilai historis dan patriotik itu, diterbitkan untuk
mengenang hubungan diplomatik kedua negara, sekaligus berkenaan dengan perayaan
HUT ke-80 Fidel Castro.
Bung
Karno mengunjungi Havana, Kuba, pada tanggal 9 hingga 14 Mei 1960. Ia menjadi
kepala negara pemerintahan asing pertama yang mengunjungi Kuba setelah Revolusi
1959. Di bandara udara, Bung Karno yang dianggap ikut menginspirasi revolusi
Kuba disambut oleh tokoh-tokoh penting Kuba selain Presiden Osvaldo Dorticos,
Perdana Menteri Fidel Castro Ruz, dan Gubernur Bank Nasional Che Guevara juga
Menteri Luar Negeri Dr. Raul Roa Garcia
Pemerintah
Indonesia juga menghargai jasa prajurit Pakistan, yang ketika itu ikut
rombongan sekutu. Rombongan ratusan prajurit Pakistan itu tadinya diperintahkan
menyerang Indonesia ketika sekutu sampai di Surabaya November 1945. Namun
mereka berontak dan memilih berperang di sisi Indonesia. Dari total 600 tentara
Pakistan, sebanyak 500 orang gugur di Surabaya. Pada Agustus 1995, Indonesia
memberikan medali Indenpendece War Awards kepada tentara Pakistan ini.
Indonesia dimasa
sekarang sangat membutuhkan seorang pemimpin seperti beliau yang memiliki
pemikiran revolusioner dalam menjaga kedaulatan Negara dan menyejahterakan
rakyatnya, di harapkan segala gagasan dan tindakan Soekarno tidak hanya membumi
di negeri sendiri, namun juga akan bergaung di seluruh seantero dunia. Dengan demikian
segala gagasan dan tindakan Bung Karno menjadi “way of life” bagi seluruh
masyarakat dunia serta ide pemikirannya tentang pancasila diharapkan tidak
lekang oleh waktu…
Sumber: