JENJANG
SOSIAL
Jenjang
sosial selalu menjadi masalah sebuah negara, baik negara maju maupun bagi
negara yang sedang berkembang. Masalah jenjang sosial sampai saat ini belum
mendapatkan jalan keluar, mengingat masih banyak pengangguran dan juga
penghasilan masyarakat yang belum mampu menutupi kebutuhannya sehari-hari.
Karena itu, pemerintah mengharapkan adanya kerjasama dengan berbagai kegiatan
sosial, agar jenjang sosial ini dapat diminimalisir
PENGERTIAN
JENJANG SOSIAL
Jenjang
social adalah kondisi dimana seseorang berada pada posisi yang mencerminkan
status social di masyarakat yang memiliki tingkatan-tingkatan berdasarkan kelas
social di masyarakat yang sedang diraihnya,sehingga jenjang social akan
senantiasa berubah seiring dengan pencapaian dan keberhasilan seseorang dalam
merubah kelas socialnya.
PENGUKURAN KELAS SOSIAL
Beberapa indikator lain yang berpengaruh
terhadap pembentukan kelas sosial, yaitu:
1.
Kekayaan
Untuk memahami peran uang dalam menentukan
strata sosial/kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada dasamya kelas
sosial merupakan suatu cara hidup. Artinya bahwa pada kelas-kelas sosial
tertentu, memiliki cara hidup atau pola hidup tertentu pula, dan untuk menopang
cara hidup tersebut diperlukan biaya dalam hal ini uang memiliki peran untuk
menopang cara hidup kelas sosial tertentu.
Sebagai contoh: dalam kelas sosial atas
tentunya diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut tata cara
kelas sosial tersebut. Namun demikian, jumlah uang sebanyak apa pun tidak
menjamin segera mendapatkan status kelas sosial atas. "Orang Kaya
Baru" (OKB) mungkin mempunyai banyak uang, tetapi mereka tidak otomatis
memiliki atau mencerminkan cara hidup orang kelas sosial atas. OKB yang tidak dilahirkan
dan disosiaiisasikan dalam sub-kultur kelas sosial atas, maka dapat dipastikan
bahwa sekali-sekali ia akan melakukan kekeliruan, dan kekeliruan itu akan
menyingkap sikap kemampuannya yang asli. Untuk memasuki suatu status baru, maka
dituntut untuk memiliki sikap, perasaan, dan reaksi yang merupakan kebiasaan
orang status yang akan dituju, dan hal ini diperlukan waktu yang tidak singkat.
Uang juga memiliki makna halus lainnya.
Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan profesional lebih memiliki prestise daripada
penghasilan yang berujud upah dari pekerjaan kasar. Uang yang diperoleh dari
pekerjaan halal lebih memiliki prestise daripada uang hasil perjudian atau
korupsi. Dengan demikian, sumber dan jenis penghasilan seseorang memberi
gambaran tentang latar belakang keluarga dan kemungkinan cara hidupnya.
Jadi, uang memang merupakan determinan kelas
sosial yang penting; hal tersebut sebagian disebabkan oleh perannya dalam
memberikan gambaran tentang latar belakang keluarga dan cara hidup seseorang.
2.
Pekerjaan
Dengan semakin beragamnya pekerjaan yang
terspesialisasi kedalam jenis-jenis pekerjaan tertentu, kita secara sadar atau
tidak bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat daripada jenis
pekerjaan lainnya. Hal ini dapat kita lihat pada masyarakat Cina klasik, dimana
mereka lebih menghormati ilmuwan dan memandang rendah serdadu; Sedangkan
orang-orang Nazi Jerman bersikap sebaliknya.
Mengapa suatu jenis pekerjaan harus memiliki
prestise yang lebih tinggi daripada jenis pekerjaan lainnya. Hal ini merupakan
masalah yang sudah lama menarik perhatian para ahli ilmu sosial. Jenis-jenis
pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya memberi penghasilan yang lebih
tinggi; meskipun demikian terdapat banyak pengecualian (?). Jenis-jenis
pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya memerlukan pendidikan tinggi,
meskipun korelasinya masih jauh dari sempuma. Demikian halnya pentingnya peran
suatu jenis pekerjaan bukanlah kriteria yang memuaskan sebagai faktor
determinan strata sosial, Karena bagaimana mungkin kita bisa mengatakan bahwa
pekerjaan seorang petani atau polisi kurang berharga bagi masyarakat daripada
pekerjaan seorang penasihat hukum atau ahli ekonomi ? Sebenarnya, pemungut
sampah yang jenjang prestisenya rendah itulah yang mungkin merupakan pekerja
yang memiliki peran penting dari semua pekerja dalam peradaban kota! Pekerjaan
merupakan aspek strata sosial yang penting, karena begitu banyak segi kehidupan
lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Apabila kita mengetahui jenis
pekerjaan seseorang, maka kita bisa menduga tinggi rendahnya pendidikan,
standar hidup, pertemanannya, jam kerja, dan kebiasaan sehari-hari keluarga
orang tersebut. Kita bahkan bisa menduga selera bacaan, selera rekreasi,
standar moral, dan bahkan orientasi keagamaannya. Dengan kata lain, setiap
jenis pekerjaan merupakan bagian dari cara hidup yang sangat berbeda dengan
jenis pekerjaan lainnya.
Keseluruhan cara hidup seseoranglah yang pada
akhimya menentukan pada strata sosial mana orang itu digolongkan. Pekerjaan
merupakan salah satu indikator terbaik untuk mengetahui cara hidup seseorang.
Oleh karena itu, pekerjaan-pun merupakan indikator terbaik untuk mengetahui
strata sosial seseorang.
3.
Pendidikan
Kelas sosial dan pendidikan saling
mempengaruhi sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, pendidikan yang tinggi
memerlukan uang dan motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan
mempengaruhi jenjang kelas sosia. Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan
ketrampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat,
tujuan, etiket, cara berbicara - perubahan dalam keseluruhan cara hidup
seseorang.
Dalam beberapa hal, pendidikan malah lebih
penting daripada pekerjaan. De Fronzo (1973) menemukan bahwa dalam segi sikap
pribadi dan perilaku sosial para pekerja kasar sangat berbeda dengan para
karyawan kantor. Namun demikian, perbedaan itu sebagian besar tidak tampak
bilamana tingkat pendidikan mereka sebanding.
FAKTOR PENENTU KELAS SOSIAL
Kelas sosial ada yang tercipta sejak lahir
namun ada juga yang harus dengan susash payah untuk mendapatkannya, baik itu
dengan sekolah maupun lembaga tinggi lainnya.
Menurut Engel, Blackwell dan miniard
(1995) mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl yang menyebutkan bahwa ada
sembilan variabel yang menentukan status atau kelas sosial seseorang,
kesembilan variabel tersebut digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu sebagai
berikut :
Variabel Ekonomi
a) Status
pekerjaan
b) Pendapatan
c) Harta
benda
Variabel Interaksi
a) Prestis
individu
b) Asosiasi
c) Sosialisasi
Variabel Politik
a) Kekuasaan
b) Kesadaran
kelas
c) Mobilitas
APAKAH KELAS
SOSIAL BERUBAH?
Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial atau perubahan sosial
adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya
atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
Sementara menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas
sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat
hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan
kelompoknya.
Kelas
sosial yang dimiliki oleh seseorang merupakan hasil kerja keras, dengan kerja
keras tentu kelas sosial akan meningat, namun untuk mempertahankannya pun butuh
perjuangan, bila tidak, maka kelas sosial yang sebelumnya dimiliki, akan
mengalami penurunan. Kelas sosial senantiasa akan berubah seiring dengan
prestasi seseorang dimasyarakat, untuk itu agar kelas sosial seseorang selalu
terjaga, maka ia perlu menjaganya dengan usaha yang keras.
PEMASARAN
PADA SEGMEN PASAR BERDASAR KELAS SOSIAL
Dalam ilmu pemasaran, sebelum melakukan berbagai macam promosi
atau pendekatan pemasaran lainnya, pasar atau segmen yang dibidik harus jelas
lebih dahulu. Segmentasi merupakan seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan
peluang-peluang yang muncul di pasar. karena perilaku membeli sangat
dipengaruhi oleh kelas sosial maka kelas sosial dapat mensegmentasi pasar
secara tepat dapat mengidentifikas golongan pasar tertentu. Untuk mencapai
hasil pemasaran yang optimal, kita pertama kali harus terlebih dahulu melakukan
segmentasi pasar atas produk yang akan kita jual. Segmentasi pasar pada intinya
membagi potensi pasar menjadi bagian-bagian tertentu; bisa berdasar pembagian
demografis; berdasar kelas ekonomi dan pendidikan ataupun juga berdasar gaya
hidup (psikografis).
Pembagian segmen yang paling lazim dilakukan adalah berdasar kelas
sosial ekonomi. Sebagai misal, pembagain yang sering dilakukan adalah membagi
lapisan pasar menjadi empat kelas : misal kelas C (kelas ekonomi rendah), kelas
B (menengah), dan kelas AB (menengah atas) dan kelas A (golongan atas). Sebagai
misal, produk kartu ponsel Esia yang murah meriah cenderung ditujukan untuk
golongan B dan golongan C. Sementara produk mobil mewah seperti BMW atau produk
tas Gucci ditujukan untuk segmen kelas atas. (Jika Anda ingin mendapatkan slide
presentasi yang bagus tentang mmarketing management dan strategy
SUMBER
http://nairnania.blogspot.com/2013/01/pengaruh-kelas-sosial-dan-status.html
http://shinmull.wordpress.com/2013/01/04/softskill-bab-xi-pengaruh-kelas-sosial-dan-status/
0 komentar:
Posting Komentar