PENGARUH
KELOMPOK REFERENSI
Menurut sumarwan : menyatakan kelompok
referensi (preference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang
secara nyata mempengaruhi seseorang.
Sedangkan menurut kotler dan keller : kelompok
referensi sebagai kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
KLASIFIKASI KELOMPOK
REFERENSI
Berikut ini adalah pengklasifikasian kelompok
referensi, yaitu:
1) Menurut Intensitas Interaksi dan
Kedekatannya
a. Kelompok
Primer (Primary)
Kelompok
referensi primer melibatkan seringnya interaksi langsung dan tatap muka.
Contohnya: keluarga dan sanak-saudara.
b. Kelompok
Sekunder (Secondary)
Kelompok
referensi sekunder, tidak terlalu sering ber-interaksi dan tatap muka.
Contohnya: tetangga.
2) Menurut Legalitas Keberadaannya
a.
Kelompok Formal
Kelompok
referensi formal memiliki struktur yang dirinci dengan jelas. Contohnya:
kelompok kerja di kantor atau tim per divisi.
b. Kelompok
Informal
Kelompok
referensi informal tidak dirinci secara jelas. Contohnya: kelompok
persahabatan, teman sekolah atau kuliah.
3) Menurut Status Keanggotaan dan Pengaruhnya
a. Kelompok
Aspirasi (Aspirational)
Seorang
bercita-cita untuk bergabung atau menandingi kelompok referensi aspirasi.
b. Kelompok
Disosiasi (Dissociative)
Seseorang
berupaya menghindari kelompok referensi disosiasi.
c. Kelompok
Membership
Seseorang
menjadi anggota formal dari suatu kelompok referensi. Contohnya: kelompok
pecinta alam.
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI SESEORANG MENJADI BAGIAN DARI KELOMPOK REFERENSI
Kecenderungan orang untuk menjadi bagian dari kelompok acuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu:
1) Keakraban
2) Ekspos terhadap seseorang (Mere Exposure)
3) Kepaduan kelompok.
Kecenderungan orang untuk menjadi bagian dari kelompok acuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu:
1) Keakraban
2) Ekspos terhadap seseorang (Mere Exposure)
3) Kepaduan kelompok.
UNTUK MENDORONG TIMBULNYA CONFORMITY MAKA KELOMPOK REFERENSI HARUS
MELAKUKAN HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT :
1. Memberitahukan atau mengusahakan agar orang
menyadari adanya sesuatu produk menarik atau merek yang khusus.
2. Memberikan kesempatan kepada individu untuk
membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok
3. Mempengaruhi individu untuk mengambil sikap
dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
4. Membenarkan keputusan untuk memakai
produk-produk yang sama dengan kelompok.
KELOMPOK-KELOMPOK ACUAN MEMBERIKAN
PENGARUH :
1. Pengaruh informasional (informational influence)
Kelompok acuan akan mempengaruhi pilihan
produk atau merk dari seorang konsumen karena kelompok acuan tersebut sangat
dipercaya sarannya karena memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih baik.
Hal ini terjadi ketika seseorang meniru perilaku dan pendapat dari anggota
suatu kelompok acuan yang memberikan informasi yang berguna. Informasi ini
dapat disajikan secara verbal maupun melalui demonstrasi langsung. Pengaruh
tersebut antara lain:
a. Individu-individu mencari informasi tentang
beragam merek dari kelompok experts professional atau independen.
b. Individu-individu mencari informasi
dari orang yang bekerja dengan produk, sebagai seorang profesional.
c. Individu-individu mencari merek
sehubungan dengan pengetahuan dan pengalaman (seperti bagaimana performan merek
A dibandingkan dengan merek B) dari teman, tetangga atau asosiasi pekerja yang
mempunyai informasi yang realibel tentang merek.
d. Memilih merek individual yang
dipengaruhi oleh observasi sebuah persetujuan tertutup dari sebuah agen testing
indipenden.
e. Observasi individu-individu yang ahli
dalam memberikan pengaruh terhadap pilihan merek seseorang.
2. Pengaruh normatif (normative influence)
Pengaruh Normatif adalah pengaruh dari
kelompok acuan terhadap seseorang melalui norma-norma sosial yang harus
dipatuhi dan diikuti. Pengaruh ini terjadi jika individu mengikuti ketentuan
acuan kelompok dengan tujuan untuk memperoleh imbalan atau menghindari hukuman.
Pengaruh tersebut di antaranya :
a. Supaya dia memuaskan harapan
asosiasi teman sekerja, keputusan individu membeli sebuah merek khusus yang
dipengaruhi oleh referensi mereka.
b. Keputusan individu membeli
sebuah merek khusus dipengaruhi preferensi masyarakat dimana dia berinteraksi.
c. Keputusan individu membeli
sebuah merek khusus dipengaruhi oleh preferensi anggota keluarga.
d. Hasrat untuk memuaskan harapan orang
lain yang mempunyai pengaruh yang kuat pada pilihan merek individu.
3. Pengaruh ekspresi-nilai (value expressive
influence)
Kelompok acuan akan mempengaruhi
seseorang melalui fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai. Hal ini terjadi
ketika individu merasa turut memiliki dan membentuk nilai dan norma dari suatu
kelompok. Pengaruh tersebut di antaranya:
a. Perasaan individu yang membeli
atau menggunakan sebuah merek khusus akan meningkatkan kepercayaan dirinya.
b. Individu merasakan bahwa orang
membeli atau menggunakan sebuah merek khusus yang mempunyai karakteristik
sesuai keinginannya memiliki.
c. Kadang-kadang individu
merasakan bahwa bagus juga menyukai iklan orang yang menunjukkan penggunaan
sebuah merek khusus.
d. Individu merasakan bahwa
masyarakat yang membeli sebuah merek khusus dikagumi atau mewakili yang
lainnya.
e. Individu merasakan bahwa
membeli sebuah merek khusus akan membantu menunjukkan kepada orang lain apa
yang disukainya.
PENGARUH KATA - KATA
MENURUT TJIPTONO (1997), PADA
HAKIKATNYA PROMOSI ADALAH SUATU BENTUK KOMUNIKASI PEMASARAN. RESPON ATAU
TANGGAPAN KONSUMEN SEBAGAI KOMUNIKAN MELIPUTI :
1. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.
2. Efek afeksi, yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu.
Yang diharapkan adalah realisasi pembelian.
3. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi
perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.
MENURUT TJIPTONO (1997), TUJUAN
KOMUNIKASI PEMASARAN DAN RESPON KHALAYAK BERKAITAN DENGAN TAHAP-TAHAP DALAM
PROSES PEMBELIAN YANG TERDIRI ATAS :
1. Menyadari (awareness) produk
yang ditawarkan.
2. Menyukai (interest) dan berusaha
mengetahui lebih lanjut.
3. Mencoba (trial) untuk
membandingkan dengan harapannya, khusus dalam produk berupa jasa tidak bisa
dicoba terlebih dahulu.
4. Mengambil tindakan (act)
membeli atau tidak membeli.
5. Tindak lanjut (follow up)
membeli kembali atau pindah merek.
SUMBER
http://donprams.blogspot.com/2013/11/kelompok-referensi.html
http://aryo10.blogspot.com/2013/01/kelompok-referensi.html
http://nairnania.blogspot.com/2013/01/pengaruh-individu.html
0 komentar:
Posting Komentar