Wawasan
Nusantara merupakan sebuah cara pandang geopolitik Indonesia yang bertolak dari
latar belakang pemikiran sebagai berikut ((S. Sumarsono, 2005)
- Latar belakang pemikiran filsafat Pancasila
- Latar belakang pemikiran aspek kewilayahan Indonesia
- Latar belakang pemikiran aspek sosial budaya Indonesia
- Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan Indonesia
Berdasarkan falsafah pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk
ciptaan tuhan yang mempumyai naluri, ahklak, daya pikir, dan sadar akan
kebaradanya yang serba terhubung dengan
sesamanya, lingkungan, alam semesta, dan penciptanya. Manusia Indonesia
memiliki motivasi untuk menciptakan damai dan ketentraman serta menciptakan
keteraturan dalam membina hubungan. Dengan demikian nilai pancasila telah
berkembang dalam hati dan kesadaran bangsa Indonesia.
Latar belakang pemikiran
filsafat Pancasila menjadikan Pancasila sebagai dasar pengembangan Wawasan
Nusantara tersebut. Setiap sila dari Pancasila menjadi dasar dari pengembangan
wawasan itu.
- Sila 1 (Ketuhanan yang Mahaesa) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan wawasan yang menghormati kebebasan beragama
- Sila 2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan wawasan yang menghormati dan menerapkan HAM (Hak Asasi Manusia)
- Sila 3 (Persatuan Indonesia) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan wawasan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
- Sila 4 (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan wawasan yang dikembangkan dalam suasana musyawarah dan mufakat.
- Sila 5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan wawasan yang mengusahakan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Nilai – nilai
pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional, nilai-nilai tersebut adalah
:
· - Penerapam
Hak Asasi Manusia (HAM), seperti member kesempatan menjalankan ibadah sesuai
dengan kepercayaan masing-masing
· - Mengutamakan
kepentingan masyarakat dari pada individu dan golongan
·
- Pengambilan
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat
Utara :
06 08 LU
Selatan :
11 15 LS
Barat :
94 45 BT
Timur :
141 05 BT
Jarak Utara – Selatan : ± 1.888 km
Jarak Barat – Timur : ± 5.110 km
Latar belakang
pemikiran aspek sosial budaya Indonesia menjadikan
keanekaragaman budaya Indonesia menjadi bahan untuk memandang (membangun
wawasan) nusantara Indonesia. Budaya atau kebudayaan
dalam arti etimologi adalah segala
sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Karena manusia tidak hanya
bekerja dengan kekuatan budinya, melainkan juga dengan perasaan,
imajinasi, dan kehendaknya, menjadi lebih lengkap jika kebudayaannya diungkap
sebagai cita, rasa, dan karsa (budi, perasaan, dan kehendak).
Masyarakat
Indonesia sejak awal terbentuk dengan cirri kebudayaan yang sangat beragam yang
mumcul karena pengaruh ruang hidup berupa kepulauan di mana ciri alamiah
tiap-tiap pulau berbeda-beda. Menurut Hildred Geertz sebagaimana dikutip Nasikun
(1988), Indonesia mempunyai lebih dari 300 suku bangsa dari Sabang sampai
Merauke. Adapun menurut Skinner yang juga dikutip Nasikun (1988) Indonesia
mempunyai 35 suku bangsa besar yang masing-masing mempunyai sub-sub suku/etnis
yang banyak.
Latar belakang
pemikiran aspek kesejarahan Indonesia menunjuk pada sejarah perkembangan
Indonesia sebagai bangsa dan negara di mana tonggak-tonggak sejarahnya adalah:
- 20 Mei 1908 = Kebangkitan Nasional Indonesia
- 28 Okotber 1928 = Kebangkitan Wawasan Kebangsaan melalui Sumpah Pemuda
- 17 Agustus 1945 = Kemerdekaa Republik Indonesia
PENGERTIAN WAWASAN
NUSANTARA
- Menurut GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) yang ditetapkan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) pada tahun 1993 dan 1998: Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional
- Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang dibuat di LEMHANAS 1999: Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang sebaberagam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional
Sumber :
Buku
Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia Pustaka Utama
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara
0 komentar:
Posting Komentar