PENGERTIAN LAPORAN DAN CONTOH
Pengertian Laporan
Siswanto(1982:62) Laporan yaitu sebagai informasi tertulis
yang dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban atas sesuatu penugasan.
(Keraf, 1993:284) Laporan yaitu suatu dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil
(Keraf, 1993:284) Laporan yaitu suatu dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil
Parera(1987:56) megemukakan laporan pada dasarnya suatu bentuk penyampaian dan perjanjian fakta-fakta dan pemikiran guna tindakan.
Prinsip – prinsip Penulisan laporan
1. Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap, kelengkapan tersebut menyangkut:
- Permasalahan yang dibahas sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya
- Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan
- Permasalahan yang dibahas sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya
- Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan
2. Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi
peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai
bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif
3. Benar / akurat
Data dan fakta
yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi
kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
4. Sistematis
Laporan harus
diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur,
sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga
menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.
5. Objektif
Penulis laporan
tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus
bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam menilai sesuatu.
6. Tepat waktu
Ketepatan waktu
mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan
keterlambatan pengambilan keputusan.
- Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku).
- Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
- Laporan disertakan dengan identifikasi masalah
- Data yang lengkap sebagai pendukung laporan
- Adanya kesimpulan dan saran
- Laporan dibuat menarik dan juga interaktif
Jenis – jenis laporan
Laporan dapat
digolongkan menurut :
1. Maksud
pelaporan
Laporan informatif, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi
informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik
pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi
juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi
(usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap
diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si
pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang
dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor memberi
gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau
sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).
Laporan Kelayakan (feasibility report), Pelapor menganalisis suatu situasi
atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan:
layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana
yang lebih baik.
2. Bentuk
Laporan
Laporan berbentuk Memo, Biasanya laporan pendek yang memuat
hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
Laporan berbentuk Surat, Isinya lebih panjang daripada
laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar
organisasi.
Laporan berbentuk naskah, Laporan ini bisa panjang atau
pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak
diperlukan surat atau memo pengantar.
Laporan berbentuk Campuran, Laporan ini tidak lain gabungan
antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup
kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian –
bagiannya lebih mudah dilakukan.
Laporan berbentuk formulir.
Laporan berbentuk buku.
3. Waktu
Penyampaian
Laporan Insidental, Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya
sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
Laporan Periodik, Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai
sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan
seterusnya
Pelaporan mengandung empat fungsi :
1. Fungsi Informatif
Laporan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya
2. Fungsi Pertanggung jawaban
Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap
pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.
3. Fungsi Pengawasan
Dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang
dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.
4. Fungsi Pengambilan Keputusan
Laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan. Juga berlaku untuk laporan koordinatif.
Seorang Kepala Bagian atau Manajer dapat menggunakan laporan Manajer lain
untuk membuat keputusan di bagiannya sendiri.
1. Fungsi Informatif
Laporan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya
2. Fungsi Pertanggung jawaban
Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap
pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.
3. Fungsi Pengawasan
Dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang
dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.
4. Fungsi Pengambilan Keputusan
Laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan. Juga berlaku untuk laporan koordinatif.
Seorang Kepala Bagian atau Manajer dapat menggunakan laporan Manajer lain
untuk membuat keputusan di bagiannya sendiri.
Perbedaan antara laporan ilmiah dan
laporan semi ilmiah
- Laporan ilmiah (formal) : laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teoritertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
- Laporan semi ilmiah (semi formal) : laporan yang bila terdapat satu atau dua persyaratannya yang tidak dipenuhi.
- Laporan ilmiah (formal) : laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teoritertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
- Laporan semi ilmiah (semi formal) : laporan yang bila terdapat satu atau dua persyaratannya yang tidak dipenuhi.
Sistematika Laporan
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga
penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai
berikut :1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
1) Latar belakang kegiatan.
2) Dasar hukum kegiatan.
3) Apa maksud dan tujuan kegiatan.
4) Ruang lingkup isi laporan.
2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
1) Jenis kegiatan.
2) Tempat dan waktu kegiatan.
3) Petugas kegiatan.
4) Persiapan dan rencana kegiatan.
5) Peserta kegiatan.
6) Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
7) Kesulitan dan hambatan. Hasil kegiatan.
9) Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.
3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.
CONTOH LAPORAN SEMI ILMIAH
LAPORAN STUDY TOUR KE YOGYAKARTA
Disusun oleh :
RIZKI PUSPITA
Kelas :
12 – 9
SMA. BINA SAMPOERNA - BEKASI
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan
study tour ke Yogjakarta ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dari laporan perjalanan
ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bekasi, 22 November 2013
Penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN
a. Latar belakang kegiatan
b. Tujuan kegiatan
c. Peserta
d. Waktu
e. Tempat kunjungan
f.
Biaya
II.
ISI
a. Keberangkatan
b. Kunjungan tempat
c. Perjalanan pulang
III.
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Kesan dan Pesan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Proses belajar bagi siswa/i tidak hanya dilakukan
didalam kelas saja tetapi dapat juga di luar kelas. Dan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan kita terhadap sesuatu yang belum kita ketahui maka perlu di
adakannya kunjungan ke objek-objek peninggalan bersejarah.
2. Tujuan kegiatan
- Menambah pengetahuan untuk siswa dengan melihat langsung benda-benda
atau bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi kekayaaan dan mengetahui sejarah-sejarahnya
- Menumbuhkan
rasa untuk menjaga dan melestarikan budaya serta bentuk peninggalannya
- Membantu
mahasiswa dalam hal penyusunan laporan mata pelajaran bahasa indonesia
3. Peserta
peserta yang mengikuti study tour ke Yogyakarta yaitu
siswa – siswi SMA. Bina Sampoerna kelas 12 – 1 sampai 12 – 9 serta beberapa
guru pembimbing dan kru sekolah
4. Waktu
Keberangkatan :
Selasa 31 Oktober 2013
Pulang :
Jumat 3 November 2013
5. Tempat kunjungan
Beberapa tempat yang dikunjungi saat melakukan study
tour ke Yogyakarta, yaitu :
-
Candi
Prambanan
-
Taman
Sari
-
Museum Ullen
Sentalu
-
Malioboro
6. Biaya
Biaya study tour Rp 870.000 /siswa
BAB II
ISI
1. Keberangkatan
Tanggal :
Selasa 31 Oktober 2013
Jam : 08.00
Tempat
kumpul : lapangan sekolah
Sebelum keberangkatan,
kami melakukan beberapa persiapan :
a. Absen peserta
b. Pengarahan dari kepala sekolah dan pembimbing
c. Doa bersama
2. Kunjungan tempat
a. Candi Prambanan
Candi prambanan terletak di
Kecamatan Prambanan, namun nama kecamata ini dipakai oleh dua wilayah administrative
yang sama-sama memilki bangunan candi ini, yaitu prambanan Sleman dan Prambanan
Klaten. Candi ini berada ± 17 Km Timur Laut Yogyakarta, 50 Km Barat Daya
Surakarta, dan 120 selatan Semarang, persis di perbatasan antara propinsi DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah. Letak candi ni sangat unik mengingat candi ini
terletak di dua wilayah kecamatan yang sama namanya, yakni bangunan candi ini
terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan
pintu masuk kompleks candi prambanan ini terletak di wilayah administrasi desa
Tlogo, Prambanan, Klaten.
Candi
Prambanan adalah kelompok percandian
Hindu yang dibangun oleh raja – raja Dinasti Sanjaya pada abad XI . Ditemukanya
tulisan nama Pikatan pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini
dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung.
Berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M Prasasti Singawargha sebagai manifest
politik untuk menenguhkan kedudukannya sebagai Raja yang besar. Terjadinya
perpindahan pusat kerajaan mataram ke Jawa timur, berakibat tidak terawatnya
candi – candi di daerah ini ditambah terjadinya gempa bumi serta beberapa kali
meletusnya gunung merapi menjadikan candi Prambanan runtuh tinggal puing –
puing batu yang berserakan. Sungguh menyedihkan itulah keadaan pada saat
penemuan kembali candi Prambanan.
Usaha pemugaran yang
dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda berjalan sangat lamban dan akhirnya
pekerjaan yang sangat berharga itu diselesaikan oleh bangsa Indonesia.
Pada tanggal 20 desember
1953 pemugaran candi induk Loro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh
Dr. Ir. Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia pertama.
Sampai sekarang pekerjaan
pemugaran dilanjutkan, yaitu pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu. Candi
Brahma dipugar mulai tahun 1977 dan selesai pada tanggal 23 Maret 1987 .
Sedangkan candi Wisnu mulai dipugar pada tahun 1982 dan diresmikan oleh bapak
Presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.
b.
Taman Sari
Istana Air atau yang lebih
dikenal dengan Taman Sari, kurang dari 1 km barat Kraton. Istana ini dibangun
tahun 1758 oleh Sultan Hamengkubuwono I sebagai rumah peristirahatan bagi
keluarga kerajaan. Tamansari berarti taman yang indah. Istana ini rusak parah
akibat gempa bumi pada tahun 1867. Beberapa bagian dari istana ini, misalnya
kolam mandi "Umbul Binangun" telah dipulihkan.
c. Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen
Sentalu adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan putri / wanita
Keraton Yogyakarta, koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun
Solo) dan juga menampilkan tokoh raja-raja (Sultan) di keraton Yogyakarta
beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan
sehari-harinya. Meuseum ini terletak di kawasan wisata Kaliurang Yogyakarta,
tepatnya di dalam Taman Kaswargan dengan luas lahan 11.990 m2. Kaswargan
dipilih karena terletak di ketinggian lereng Gunung Merapi, di mana kultur
masyarakat Jawa menganggap Gunung Merapi sebagai tempat sakral juga karena
lokasinya yang asri.
Museum yang
diprakarsai oleh Haryono ini dirintis pada tahun 1994 dan diresmikan pada 1
Maret 1997 dan berada dibawah payung Yayasan Ulating Blencong. Museum ini
memaknai warisan budaya berupa kisah atau peristiwa yang bersifat tak benda
yang tidak akan luntur tergerus oleh perkembangan zaman dan hal inilah yang
membuat museum ini berbeda dengan museum lainnya. Warisan budaya yang tak benda
bisa mencakup ekpresi, pengetahuan, representasi, praktek dan ketrampilan. Museum
Ullen Sentalu memiliki beberapa ruang, yaitu Ruang Selamat Datang, Ruang
Seni Tari dan Gamelan, Guwa sela Giri, 5 ruang di Kampung Kambang, Koridor
Retja Landa, serta Ruang Budaya.
d. Malioboro
Di sinilah
deretan pedagang kaki lima menjual berbagai macam barang yang unik dan menarik.
Mulailah dari berburu batik, asesoris etnik, tas, hingga perabotan rumah tangga
seperti taplak meja dan lampu. Semua itu dibandrol dengan harga yang miring
asalkan dapat menawarnya dengan lihai. Setelah deretan toko di Malioboro tutup,
warung-warung lesehan mulai tampak memasang tenda dan menggelar tikar dan siap
untuk berjualan.
3. Perjalanan pulang
Tanggal :
Jumat 3 November 2013
Jam : 09.00
Tempat : Penginapan Yogya Raya
indah
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Begitu
banyak tempat wisata dan juga warisan sejarah yang ada di indonesia salah
satunya di kota Yogya, untuk selanjutnya generasi muda harus membantu
melestarikan dan menjaganya keberadaannya dengan tetap mempertahankan budaya
indonesia yang ada. Sehingga dunia dapat mengenal banyak tempat istimewa di
kota Yogya, dan wisatawan asing tertarik untuk berkunjung Kota Yogya.
2.
Kesan dan
Pesan
Saya senang
merasa senang dengan di adakannya kegiatan study tour ini, study tour membantu
kami menambah ilmu pengetahuan,
mempererat keakraban dengan teman teman satu sekolah, sekaligus menjadi
hiburan. Semoga kegiatan study tour ini dapat dilaksanakan kembali tahun depan.
sumber :
Faizul. 2012. “Pengertian
Laporan”. Dalam http://faizul-myblog.blogspot.com/2012/05/pengertian-laporan.html
Iqbal. 2011. “Pengertian Laporan”. Dalam http://iqbalgha.blogspot.com/2011/04/pengertian-laporan.html
Boy. 2011. “Contoh Laporan”. Dalam http://tugasboy.blogspot.com/2011/10/study-tour-ke-bali.html
0 komentar:
Posting Komentar