BAGIAN PERTAMA
Drifting on through empty shores i know i will falter, i know i
will cry, (but) i know you’ll be standing by my side, cause it’s a long long
journey, and i need to be closed to you.
( Journey – Angela Zhang
)
Zoya Rafika begitu rapuh dan meyedihkan.. Ayahnya pergi dengan
wanita lain, kakak laki-lakinya nya tertangkap saat memakai narkoba dan hal itu
membuat ibunya jatuh sakit lalu meninggal. setelah kakaknya sudah keluar dari
penjara ia harus menghadapi kenyataan lagi bahwa kakaknya meninggal karena
overdosis, rupanya narkoba tidak mampu dilepaskan dalam kehidupannya.
Predikat anak teladan, sederhana serta anak yang gemar membaca
novel adalah gambaran untuk Zoya Rafika saat ia duduk di bangku menengah atas. Tujuh
tahun yang lalu di SMA Bina Bangsa (Denpasar) menyimpan banyak kenangan
baginya, Santi dan Tiara merupakan dua sahabat karibnya. Banyak kisah dan
kenangan mereka lalui dengan tangis, tawa, pertengkaran kecil dan kebersamaan
tak terlupakan. Tak tekecuali dengan kenangan cintanya pada seseorang, Elang Angkasa.
siapa yang tidak kenal Elang angkasa? Ia merupakan anak dari
sadewa angkasa dan vivian titania, putra pemilik salah satu perusahaan penerbit
terbesar di indonesia. Namun ia lebih dikenal dengan sifatnya yang brutal. loteng
sekolah area aman bagi zoya untuk beristirahat di tengah pelajaran suntuk,
mencari udara segar atau membaca buku novel yang ia pinjam dari perpustakaan
sekolah sambil menikmati makan siang yang disiapkan dari rumah. Ternyata
perkiraan Zoya salah, loteng itu merupakan tempat istirahat kakak kelasnya yang
bernama Elang itu untuk lepas dari rasa penatnya.
Loteng sekolah merupakan tempat pertemuan pertama mereka yang
tanpa disengaja dan novel Wuthering heights karangan emily bronte yang
mengawali pembicaraan mereka. Sebelumnya keduanya memang saling mengenal, saat
masa orientasi siswa Zoya ditugaskan menulis surat cinta kepada seorang kakak
kelas. Entah apa yang waktu itu dipikirkan, ternyata surat itu ditujukan untuk
elang angkasa dan ternyata Elang sangat mengingat surat yang menurutnya lucu
dan aneh itu dari pengirimnya.
Terlalu banyak kisah manis selanjutya, tanpa saling mengetahui
rasa apa sesungguhnya yang terjadi pada keduanya. “apakah pernah berpacaran
sehingga berhak meminta putus? Apakah pernah memiliki sehingga berhak merasa
kehilangan? ”
Pada suatu ketika hari itu datang, Sadewa angkasa menyuruh anaknya
elang untuk mengurus penerbitan di Jakarta. Dengan bantuan zoya akhirnya Elang
yang angkuh menurut pada ayahnya untuk pertama kalinya, namun saat Elang sudah
memutuskan untuk berangkat ke Jakarta. Zoya dengan mudah mengungkap kan kalimat
untuk melepaskannya, sesuai perjanjian yang pernah mereka buat tanpa status
yang jelas maka jika antara mereka menemukan alasan untuk pergi, tidak ada yang
boleh menghalangi. Sikap zoya itu sulit dimengerti untuk Elang.
Rasa marah, frustasi dan lelah yang dirasakan Elang bertahun tahun
setelah kepergiannya dari Denpasar menuju Jakarta. Dan pada suatu saat ia
bertemu dengan seorang perempuan dengan buku wuthering heights yang kembali
mengingatkan memorinya pada seseorang yang entah ia bingung perasaan apa
sekarang untuk perempuan tersebut. Namun bayang bayang Zoya tetap mengintai
hubungan mereka.
Beberapa tahun berlalu dengan hati yang hampa, kenangan yang
pudar. Hanya itu yang Zoya rasakan sekarang. Tubuhnya tak berdaya namun tetap
dipaksanya, zoya dan Shanti pergi ke Singapura untuk menghadiri acara
pernikahan Tiara, teman karibnya di masa SMA. Zoya masih tidak bisa mengerti
dengan keadaan yang dihadapkannya sekarang, bahwa Tiara akan menikah dengan
Elang.
Dalam perjalanannya menuju ke singapura, zoya bertemu dengan
seorang laki-laki menyebalkan yang jutek dan lebih akrab dengan gadgetnya dari
pada manusia bersama dengan temannya yang berwajah latin. Mereka bertatap muka
di pesawat saat badan Zoya hampir terjatuh karena kondisi badannya yang kurang
sehat dan saat Zoya meminjam sebuah pulpen untuk mengisi lembar kertas
imigarasi. Begitu kesalnya lagi zoya
terhadap laki laki itu, saat ia dan Santi kebingungan membaca peta MRT dan
bertanya pada laki-laki itu dengan reaksi muka yang tidak enak sambil berbicara
“miss, can you read or not?”.
Pada akhirnya Zoya dan Santi tiba di hostel yang letaknya di
ChinaTown, disana ia baru bertemu dengan Tiara. Setelah melepas rasa rindu bersama
sahabatnya itu, Tiara mengajak Zoya dan Shanti untuk bertemu dengan keluarga
calon suaminya di sebuah restoran. Di sanalah setelah sekian lama ia melihat
kembali Elang, yang telah berubah menjadi seorang laki – laki dewasa. Rasa
canggung dan berpura pura tidak saling
mengenal ditunjukkan Zoya, Elang dan kedua orang tuanya. Ia pun harus
menghadapi wajah sadewa angkasa dan vivian titania yang memandangnya seperti
kuman. Sadewa angkasa mengajak ia untuk berbicara empat mata di ruangan private
room, ayah Elang itu mengingatkan luka
lama yang sudah Zoya susah payah menghilangkannya. Elang hanya mendengar
pembicaraan mereka sedikit karena ia baru bisa lepas dari samping Tiara.
Zoya merasa kondisi badannya semakin sulit untuk dikendalikan, ia
memilih tidak bergabung dengan Santi, Tiara dan Calon suaminya untuk pergi ke
suatu tempat. Ia lebih memilih untuk kembali ke hostel, tetapi kakinya
menuntunnya ke arah clark quay. Tangisan ia tahan sambil bernyanyi mengurangi
kesedihannya. Tiba – tiba sosok laki – laki itu datang berkomentar “lagu jelek”
kedua kalinya ia bertemu dengan pria yang ia benci saat di bandara changi.
Kenneth Yang nama laki-laki jutek itu, Zoya dan Ken menjadi lebih saling
mengenal di Clark quay. Bahkan Zoya meminjam bahu Ken untuk menemani tangisan
itu dan sempat tertidur pulas di bahunya. Selain itu Ken mengantarnya kembali
ke hostel, dan Ken juga yang menyadari Zoya mengalami demam tinggi. Di hostel
Santi, Tiara dan Elang menunggu kedatangan Zoya yang semestinya sudah sampai
dari awal. Betapa kesalnya Elang melihat Ken dengan Zoya, apalagi Elang
mengetahui pada akhirnya Zoya dibawa ke rumah Ken atas izin Santi karena untuk
mengurus demamnya itu. Ken mengatakan ayahnya seorang dokter dan memberikan
Santi sebuah kartu namanya. Disanalah ken menyadari hatinya yang dingin itu
sudah kembali seperti semula, seperti saat dirinya dengan Anita.
Anita merupakan mantannya yang telah wafat, ia menderita gagal
ginjal. Anita bertingkah tegar di depan ken dan meminta untuk menyelesaikan
hubungannya, menyuruh ken mencari perempuan lain. Ken tidak mengerti pada
awalnya dengan sikap anita yang seenaknya berbicara seperti itu, pada akhirnya
ia tau yang Anita maksud.
Ayah dan Kakak perempuan Ken yang bernama Alicia membantu Ken
merawat Zoya, Ken begitu baik Pada Zoya hingga mengajaknya ke universal studio untuk
melupakan Elang. Ken sedikit mengetahui hubungan sebenarnya yang terjadi antara
Elang dan Zoya, Sebelum Zoya sadar dari lelap tidurnya, Ken mendapat telfon
dari Elang untuk menjauhi Zoya dan Elang sedikit bercerita mengenai dirinya dan
Zoya dahulu.
Begitu lepasnya rasa penat Zoya terhadap kejadian kejadian semalam,
itu semua karena Ken. Mereka berfoto dekat sherk dan viona, wallpaper hp Zoya
pun berubah menjadi foto itu.
Elang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi antara zoya dan
dirinya, Dia bertanya pada ibunya Vivian titania apa yang mereka lakukan pada Zoya
saat ia berangkat ke Jakarta. Dari situlah semua terkuak, Ayahnya Sadewa
Angkasa yang membuat zoya untuk melepaskan Elang. Sadewa menjebak kakak Zoya
agar tertangkap oleh polisi dan Zoya kebingungan untuk mencari uang agar dapat
melepaskan kakaknya dan membantu pengobatan ibunya.
BAGIAN KEDUA
I finished crying in the instant that you left and i can’t
remember where or when or how and i banished every memory you and i had ever
made
( It’s all coming back to me now – Celine Dion )
Elang tidak habis pikir apa yang dilakukan kedua orang tuanya pada
Zoya, padahal Zoya yang selalu mengingatkan untuk bertindak positif, giat
belajar dan menyadarkan bahwa kedua orang tuanya sangan menyayanginya.
Background keluarga zoya lah yang sadewa dan vivian tidak suka, sangat tidak
pantas disandingkan Anaknya. Elang Kabur
entah kemana dengan mengendarai mobil ferrarinya tanpa arah tujuan. Tiara panik
menelpon kedua sahabatnya Santi dan Tiara. Wajah tiara gusar karena sehari
sebelum acara penikahannya terjadi suatu masalah seperti ini.
Ken menjebak elang dengan mengirimkan pesan dengan membawa nama
Zoya, dan akhirnya ken tahu dimana Elang sekarang. Ken menyuruh Zoya untuk menyelesaikan masalah yang ia hadapinya itu.
Di saat Elang dan Zoya saling membuka luka perih dintara mereka, Tiara akhirnya
membuka suara dihadapan mereka. Dia akhirnya memilih masa depannya dari pada
sahabatnya, Tiara tahu selama ini perempuan yang ada di hati calon sumainya hanya
ada Zoya, sahabat karibnya. kejadian sebenanya pun Tiara tahu tapi sebisa
mungkin ia tutupi. Kejadin sewaktu ia dan berkunjung ke kantor Elang saat masih
di Jakarta, Elang tertidur pulas dan menginggau menyebut nama zoya dengan
kalimat “jangan lepaskan aku..”. Tiara sedari SMA sudah sangat menyukai Elang
angkasa tapi sayang Elang sewaktu sma sangat jauh berbeda terhadap dirinya,
mereka pun bisa saling mengenal dekat dan akhirnya melanjutkan ke jenjang
pernikahan karena buku Wuthering heights yang dulu ia bawa saat bertemu lagi untuk
pertama kali di jakarta. Semua itu Tiara sadari.. Tamparan dan ucapan Tiara
menghunjam hati Zoya, Elang seketika berada di pelukan Tiara dan mereka berdua
melewati Zoya dengan begitu saja. Beruntung ken ada disampingnya agar tetap
bisa bertahan.
BAGIAN KETIGA
The dreams of lovers are like good wine they bring joy or also
sorrow weakened by hunger i am unhappy flying on the street all that i can
because nothing is for free in life
( Le festine – Camille )
Sepulangnya dari Jakarta beberapa tahun kemudian ia sudah menutup
rapat rapat semua cerita buruk itu, saat menonton tv ia melihat wajah Tiara dan
anaknya hidup dengan bahagia bersama juga elang. Zoya pun tersenyum.
Kembali ke rutinas seperti biasa Zoya menjadi pengajar di sekolah
happy little kids, dirinya sangat menyukai anak anak. Zoya sesekali melihat
wallpaper handphone membuat dirinya senyum sendiri, tiba tiba orang tua murid
salah satu anak bernama Mr. Henry kim mendekati ia. Zoya dan teman temannya sesama
pengajar tahu kalo Mr. Kim sangat menyukai Zoya, Mr. Kim telah gagal membina
keluarganya ia mengasuh seorang anak bernama cherry kim. Zoya yang sayang
terhadap anak- anak dan juga Chery membuat Mr. Kim menyukainya.
Seorang anak muridnya berulang tahun di sebuah kafe, dengan
pakaian seragam pengajar happy liitle kids ia datang ke pesta itu karena
paksaan ajakan cherry kim dan tentu juga ayahnya. Anak anak di dalam ruangan
mereka pun pergi ke sebuah sisi taman kafe, di sana Mr. Kim mengutarakan isi hatinya
pada Zoya namun terdengar suara pria yang malah menjawab pertanyaan Mr Kim.
Fernando memberitahu bahwa Zoya sudah memiliki tunangan dan akan menikah,
begitu kaget Zoya mendengar kalimat itu dan raut wajah Mr. Kim tidak percaya.
Fernando menunjuk ke arah ruangan dengan sebuah piano yang sekarang anak anak
mengelilingnya sambil bernyanyi. Di dekatnya juga ada Santi dan sesama teman pengajar.
Begitu kagetnya Zoya mengetahui bahwa laki laki yang bermain piano
itu adalah Ken, Kenneth Yang akhirnya menghampiri Zoya sambil menyelipkan
sebuah cincin. Zoya tidak bisa berkata apa apa mukanya merah, Mr. Kim hanya
memahami situasi dan akhirnya mengerti. Mr kim memberi selamat dan mengucapkan “aku
akan beruntung bila mengenalmu lebih dahulu”, tapi Ken menjawab dengan senyum “ini
bukan soal pertama dan kedua tetapi mengenai keberanian mempertahankan”.
0 komentar:
Posting Komentar