RSS

PERILAKU KONSUMEN (MINGGU 6) – PERSEPSI KONSUMEN



DEFINISI PERSEPSI

Ries dan trout (1987) mengatakan bahwa pemasaran adalah peperangan antar produsen untuk memperebutkan persepsi konsumen. Begitu pentingnya persepsi dibenak konsumen, sehingga bermacam-macam strategi dibentuk dan dirancang perusahaan supaya produk atau mereknya bisa menjadi nomor satu dibenak konsumen.

Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsinya terhadap produk. Dengan persepsi konsumen, perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang  menjadi kekuatan atau kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk yang dipasarkan. Hal ini karena persepsi konsumen merupakan salah satu faktor internal konsumen yang mempengaruhinya mengambil keputusan (Foedjiawati, Hatane Semuel. 2007: 6). Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi seseorang melalui  kelima alat inderanya. Stimulus tersebut akan diseleksi, diorganisir, dan diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya masing-masing. Ada dua faktor utama dalam persepsi, yaitu:
  1. Faktor Stimulus, merupakan sifat fisik suatu  obyek seperti ukuran, warna, berat, rasa, dsb.
  2. Faktor Individual, merupakan sifat-sifat individu yang tidak hanya meliputi proses sensorik, tetapi juga pengalaman di waktu lampau pada hal yang  sama.
Persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian, serta pemberian arti terhadap rangsang yang diterima (Pareek, 1983; Milton, 1981 dalam Desy Arisandy. 2004 : 4). Namun demikian pada proses tersebut tidak hanya sampai pada pemberian arti saja tetapi akan mempengaruhi pada perilaku yang akan dipilihnya sesuai dengan rangsang yang diterima dari lingkungannya. Proses persepsi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
  1. Penerimaan rangsang - Pada proses ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber.  Seseorang lebih senang memperhatikan salah satu sumber dibandingkan  dengan sumber lainnya, apabila sumber tersebut mempunyai kedudukan  yang lebih dekat atau lebih menarik baginya. 
  2. Proses menyeleksi rangsang
  3. Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi disini akan terlibat proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses lebih lanjut. 
  4. Proses pengorganisasian 
  5. Rangsang yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk 
  6. Proses penafsiran
Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima kemudian  menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Setelah data tersebut  dipersepsikan maka telah dapat dikatakan sudah terjadi persepsi. Karena  persepsi pada pokonya memberikan arti kepada berbagai informasi yang diterima.
  1. Proses pengecekan - Setelah data ditafsir si penerima mengambil beberapa tindakan untuk mengecek apakah yang dilakukan benar atau salah. Penafsiran ini dapat dilakuakn dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penafsiran atau  persepsi dibenarkan atau sesuai dengan hasil proses selanjutnya.
  2. Proses reaksi - Lingkungan persepsi itu belum sempurna menimbulkan tindakan-tindakan itu biasanya tersembunyi atau terbuka.
Dalam kenyataannya, terhadap objek sama, individu dimungkinkan memiliki persepsi yang berbeda. Oleh karena itu, Milton (dalam Kertawan, 2002: 110)  mengemukakan adanya beberapa faktor yang berpengaruh dalam persepsi.  Faktor tersebut meliputi objek yang dipersepsi, situasi, individu yang mempersepsi (perceiver), persepsi diri, dan pengamatan terhadap oranbg lain.

Selanjutnya, Pareek (dalam Kertawan, 2002: 112) mengemukakan ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi.
  1. Perhatian - Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak  semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek  yang menarik bagi kita. 
  2. Kebutuhan - Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
  3. Kesediaan - Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar  memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu. 
  4. Sistem nilai - Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan  berpengaruh terhadap persepsi seseorang
Persepsi dalam arti sempit ialah pengelihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan  sesuatu (Sobur, 2005: 445).

Menurut Miftah (1996: 130) faktor-faktor pembentuk persepsi ada dua yaitu: faktor dari dalam diri dan faktor lingkungan. Faktor dari dalam diri terdiri dari:
  1. Proses belajar merupakan proses perolehan pengetahuan melalui pengalaman. 
  2. Motivasi merupakan fungsi dari berbagai macam variabel yang salingmempengaruhi dan merupakan proses psikologis yang menunjukkan usaha-usaha tingkat tinggi untuk mencapai suatu tujuan. 
  3. Kepribadian seseorang merupakan pola total cara berpikir perasaan dan perilaku yang memberikan keabsahan mengenai perbedaan individu dalam kaitannya dengan lingkungannya.

STIMULI PEMASARAN DAN PERSEPSI KONSUMEN

Persepsi Konsumen adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Dari  definisi  tersebut  diatas,  kita  mengetahui  bahwa  seseorang  termotivasi untuk  membeli  adalah  dipengaruhi  oleh  persepsinya  terhadap  situasi  yang dihadapinya, sedangkan apa yang dipersepsikan seseorang dapat cukup berbeda dari kenyataan  yang  objektif.  Individu-individu  mungkin  memandang  pada  satu  benda yang  sama  tetapi  mempersepsikan atau mendeskripsikannya  secara  berbeda.
Stimuli atau stimulus merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari 2 bentuk yaitu:
  • Stimuli Pemasaran : setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen-komponennya (seperti kemasan, isi, cirri-ciri fisik) adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yang merepresentasikan produk seperti kata-kata, gambar, dan symbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, took tempat produk jual, dan pengaruh akses.
  • Stimuli Lingkungan : stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan.
KARAKTERISTIK STIMULUS YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

Factor stimulus yang penting dalam persepsi konsumen adalah:
a) Contrast  ; merupakan atribut stimulus yang paling kuat. Contrast menguatkan persepsi dengan menonjolkan perbedaan intensitas stimulus itu.
b. Closure  ; merupakan kecenderungan orang untuk mengisi, secara persepsi, bagian yang hilang dari stimulus yang tidak lengkap.
c. Proximity  ; menurut prinsip kedekatan, benda atau artikel yang berdekatan satu sama lain dalam wawasan waktu maupun ruang akan dipersepsi sebagai bagian-bagian yang berhubungan dari suatu pola atau konfigurasi.
d. Similarity (grouping) ; dalam suatu konglomerasi stimulus, orang akan mempersepsi obyek-obyek yang kelihatan sama menjadi satu kelompok.
e. Ukurnan, warna, posisi dan usia dari stimulus itu.

KARAKTERISTIK KONSUMEN YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

1.       Physical appearance;
orang cenderung suka pada kualitas yang mereka asosiasikan dengan orang-orang tertentu yang mirip dengan mereka dalam hal-hal tertentu yang relevan.
2.       Stereotype;
gambaran yang selau ada dalam benak seseorang (stereotype) merupakan harapan orang tersebut akan terjadinya situasi-situasi khusus atau munculnya orang-orang tertentu atau kejadian-kejadian tertentu dlam suatu situasi.
3.       Sumber-sumber yang dihormati biasa member bobot persepsi yang lebih.
4.       Irrelevant cues;
orang membeli sesuatu atribut produk yang sebetulnya bukan atribut inti dari produk.
5.       First impression atau kesan pertama;
sesuatu yang sangat berkesan sulit untuk diubah, bahkan cenderung bersifat selamanya. Perkenalan produk adalah tahap yang sangat penting yang akan masuk dalam persepsi konsumen.
6.       Jumping to conclusions;
seringkali orang menyimpulkan, terutama dalam hal kinerja produk, sebelum melihat bukti-bukti yang relevan.
7.       Halo effect;
kesan umum yang diberikan pada interpretasi stimulus yang tidak penat.
  
PROSES PERSEPSI

Proses persepsi adalah berbeda untuk produk-produk dengan keterlibatan rendah. Di sini konsumen menyimpan informasi dalam memori mereka tanpa melalui tahap perhatian dan percakapan (Boyd, Walker, dan Larreche, 2000:133).

Proses persepsi terdiri dari :
A.      Seleksi Perseptual  
Seleksi perceptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada psychological set yang dimilikinya. Psychological set yaitu berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari konsumen. Oleh karena itu ada dua proses yang termasuk ke dalam defenisi seleksi yaitu perhatian (attention) dan pesepsi selektif (selective perception). 
B.      Organisasi Persepsi  
Organisasi persepsi (perceptual organization) berarti bahwa konsumen mengelompokan informasi dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang meyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu 
C.      Interprestasi Perseptual 
Proses terakhir dari persepsi adalah memberikan interprestasi dan stimulus yang diterima oleh konsumen. Setiap stimulus yang menarik perhatian konsumen baik disadari atau tidak disadari, akan diinterprestasi oleh konsumen. Dalam proses interprestasi konsumen membuka kembali berbagai informasi dalam memori yang telah tersimpan dalam waktu yang lama (long- term memory) yang berhubungan dengan stimulus yang diterima. Informasi dalam long- term memory akan membentuk konsumen untuk mengiterprestasikan stimulus.









sumber :

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/11/penegrtian-persepsi-konsumen.html

http://mialestarisholihat.wordpress.com/2011/07/04/persepsi-dalam-perilaku-konsumen/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/tugas-psikologi-konsumen-11/

http://andhy-brenjenk.blogspot.com/2011/11/persepsi-konsumen.html

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26617/4/Chapter%20II.pdf


1 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar