DEFINISI
SIKAP KONSUMEN
Engel, Blackwell, dan
Miniard (1995)
menegemukakan bahwa sikap menunjukan apa yang konsumen sukai dan yang tidak
disukai. Defenisi tersebut menggambarkan pandangan kognitif dari psikolog
social, dimana sikap dianggap memiliki 3 unsur : (1) kognitif (pengetahuan),
(2) afektif (perasaan), (3) konatif (tindakan). Dapat disimpulkan bahwa sikap
merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau
tidak, dan sikap juga bias menggambarkan kepercayaan konsumen terhadapa
berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut.
Sikap konsumen adalah faktorn penting yang akan mempengaruhi
keputusan konsumen. Mowen dan Minor(1998) menyebutkan bahwa istilah pembentukan
sikap konsumen(costumer attitude formation) sering kali menggambarkan
hubungan antara kepercayaan, sikap dan prilaku. Kepercayaan, sikap, dan prilaku
juga terkait dengan konsep atribut produk. Atribut produk adalah karakteristik
dari suatu produk. Konsumen biasanya memiliki kepercayaan terhadap atribut
suatu produk.
Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu
objek, atributnya, dan manfaatnya(Mowen dan Minor, 1998, hal 242). Kepercayaan
konsumen menyangkut kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut,
dan manfaat dari berbagai atribut tersebut. Kepercayaan konsumen terhadap suatu
produk, atribut dan manfaat produk menggambarkan persepsi konsumen.
FUNGSI FUNGSI SIKAP
Fungsi Utilitarian ( manfaat )
- Seorang menyukai suatu produk karena ingin memperoleh manfaat dari produk tersebut atau menghindari resiko produk.
- Karena itu sikap berperan seperti operan conditioning.
- Iklan Osram mengkomunikasikan “hemat listrik:lebih ekonomis dan tahan 6000 jam”.
Contoh : seseorang menyukai makan sayur dan
buah-buahan karena keduanya mengandung serat yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan dan kebugaran konsumen. Sebaliknya, seseorang tidak merokok karna
rokok membahayakan bagi kesehatannya. Contoh lainnya Iklan produk perangkat
computer yaitu hardisk Samsung yang mengkomunikasikan manfaat Utilitarian dari
merek produknya, yaitu aman dalam proses transmisi data dengan ungkapan:
“reliability, says it all”.
Fungsi Mempertahankan Ego
- Sikap melindungi citra diri seseorang.
- Seseorang menyukai sepatu bertumit tinggi, supaya dia merasa lebih tinggi sehingga mengurangi rasa mider dan meningkatkan kepercayaan diri.
Contoh : seseorang selalu menggunakan sepatu
bertumit tinggi, karena dia merasa menjadi lebih tinggi, sehingga bias
mengurangi rasa minder dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri. Sebuah iklan
cetak dari anlene member pesan dengan konsep fungsi memperthankan ego. Konsumen
memiliki rasa kwatir menjadi tulang kropos, ia harus melawan rasa takut
tersebut, ia harus mempertahankan rasa egonya. Anlene memberi solusi agar
konsumen terhindar dari rasa takut tulang kropos dengan mengkonsumsi susu
anlene.
Fungsi Ekspresi Nilai
- Sikap akan menggambarkan minat/hobi.
- Seseorang lebih suka membeli pakaian dibutik dan tidak suka membeli pakaian di took.
Contoh: sikap seseorang menggambarkan minat,
hobby membeli pakaian dibutik menggambarkan ekspresi kelas social seseorang.
Butik selalu diasosiasikan dengan tempat penjualan pakaian yang baik dan
berkelas.
Fungsi pengetahuan
- Sikap positif terhadap suatu produk mencerminkan pengetahuan konsumen akan suatu produk.
- Yang dilakukan pemasar, brosur berisi pengetahuan mengenai produk dan penggunaan produk, dan sebagainya.
Contoh: poster nutrisari berusaha mengubah
sikap konsumen dengan meningkatkan pengetahuan mengenai manfaat warna sayur dan
buah yang beragam. Peningkatan pengetahuan konsumen diharapkan dapat
meningkatkan konsumsi terhadap produk tersebut.
Kombinasi beberapa fungsi
Strategi mengubah sikap seering dilakukan
dengan cara memaparkan beberapa fungsi sikap untuk menarik perhatian konsumen ,
sehingga mereka terdorong ntuk mengubah sikapnya. Hal tersebut dilandasi oleh
beragamnya factor yang menyebabkan seorang konsumen menyukai atau tidak
menyukai suatu produk. Oleh karena itu , sangat penting untuk mengkombinasikan beberapa
fungsi agar konsumen dapat mengkonsumsi produk kita.
TIGA KOMPONEN SIKAP
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk
sikap utuh (total attitude) yaitu :
a. Kognitif (cognitive). Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar
bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi
dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b. Afektif (affective). Menyangkut masalah
emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek
tertentu.
c. Konatif (conative). Komponen konatif atau
komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau
kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan
obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
PERAN SIKAP DALAM
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN
Sikap
konsumen terhadap suatu produk dapat bervariasi bergantung pada orientasinya.
Berkenaan dengan sikap konsumen ini, para pemasar dapat mengidentifikasi segmen
konsumen berdasarkan manfaat produk yang diinginkan konsumen. Segmentasi
manfaat produk bagi konsumen merupakan hal yang sangat mendasar untuk membidik
konsumen, karena manfaat yang diinginkan akan mempengaruhi sikap dan prilaku
mereka terhadap merek. Dengan demikian akan menentukan keputusan konsumen
terhadap produk tersebut.
Pemahaman sikap konsumen merupakan hal yang sangat krusial terutama dalam pengembangan strategi pemasaran. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan penelitian untuk mengetahui sikap konsumen. Penelitian untuk mengukur sikap konsumen dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi. Kelompok konsumen itu bisa didasarkan pada demografi, kelas sosial, dan gaya hidup. Terhadap segmen sasaran itu sejumlah pertanyaan mengenai produk yang akan dikembangkan diajukan. Dengan mendasarkan pada sikap dan penilaian segmen konsumen itulah pengembangan produk dilakukan.
Sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan strategi promosi atau strategi pemasaran. Misalnya, jika sikap konsumen dari segmen pasar tertentu yang telah diidentifikasi menginginkan produk yang mudah dibawa dan mampu menyelesaikan segala persoalan untuk produk komputer laptop, maka srategi promosinya harus menekankan pada penggambaran mobilitas dan penyelesaian persoalan dengan cepat. Demikian juga untuk segmen pasar yang lain, pengembangan produk harus menyesuaikan sikap konsumen agar tujuan promosi atau pemasaran dapat tercapai.
Pemahaman sikap konsumen merupakan hal yang sangat krusial terutama dalam pengembangan strategi pemasaran. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan penelitian untuk mengetahui sikap konsumen. Penelitian untuk mengukur sikap konsumen dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi. Kelompok konsumen itu bisa didasarkan pada demografi, kelas sosial, dan gaya hidup. Terhadap segmen sasaran itu sejumlah pertanyaan mengenai produk yang akan dikembangkan diajukan. Dengan mendasarkan pada sikap dan penilaian segmen konsumen itulah pengembangan produk dilakukan.
Sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan strategi promosi atau strategi pemasaran. Misalnya, jika sikap konsumen dari segmen pasar tertentu yang telah diidentifikasi menginginkan produk yang mudah dibawa dan mampu menyelesaikan segala persoalan untuk produk komputer laptop, maka srategi promosinya harus menekankan pada penggambaran mobilitas dan penyelesaian persoalan dengan cepat. Demikian juga untuk segmen pasar yang lain, pengembangan produk harus menyesuaikan sikap konsumen agar tujuan promosi atau pemasaran dapat tercapai.
Sikap dan perilaku sering dikatakan berkaitan
erat, dan hasil penelitian juga memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara
sikap dan perilaku. Salah satu teori yang bias menjelaskan hubungan antara
sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Menurut mereka,
antara sikap dan perilaku terdapat satu faktor psikologis yang harus ada agar
keduanya konsisten, yaitu niat (intention). Worchel dan Cooper (1983)
menyimpulkan sikap dan perilaku bias konsisten apabila ada kondisi sebagai
berikut:
a.
Spesifikasi sikap dan perilaku
b.
Relevansi sikap terhadap perilaku
c.
Tekanan normatif
d.
Pengalaman
HUBUNGAN
ANTARA SIKAP DAN PERILAKU
Sikap dan perilaku sering dikatakan berkaitan
erat, dan hasil penelitian juga memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara
sikap dan perilaku. Salah satu teori yang bias menjelaskan hubungan antara
sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Menurut mereka,
antara sikap dan perilaku terdapat satu faktor psikologis yang harus ada agar
keduanya konsisten, yaitu niat (intention). Worchel dan Cooper (1983)
menyimpulkan sikap dan perilaku bias konsisten apabila ada kondisi sebagai
berikut:
a.
Spesifikasi sikap dan perilaku
b.
Relevansi sikap terhadap perilaku
c.
Tekanan normatif
d.
Pengalaman
PEMBENTUKAN
SIKAP
Seperti yang telah kita ketahui bahwa sikap
tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk sepanjang perkembangan individu
yang bersangkutan. Dan dalam proses perkembangan tersebut terdapat berbagai hal
yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap individu, kemudian hal ini disebut
sebagai faktor pembentuk sikap yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu: faktor
internal dan eksternal.
PEMBENTUKAN PERILAKU
§ Pembentukan
perilaku dengan konsidioning atau kebiasaan
Cara ini didasarkan atas teori belajar
konsidioning yang dikemukakan oleh Pavlov, Thorndike dan Skinner. Dengan cara
membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akan terbentuklah
perilaku tersebut.
§ Pembentukan
perilaku dengan pengertian (insight)
Disamping pembentukan perilaku dengan
kondisioning, pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian (insight).
Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar yang disertai
dengan adanya pengertian, seperti yang dikemukakan Kohler.
§ Pembentukan
perilaku dengan menggunakan model atau contoh
Jadi, perilaku itu dibentuk dengan cara menggunakan
model atau contoh yang kemudian perilaku dari model tersebut ditiru oleh
individu. Hal ini didasarkan atas teori belajar sosial (sosial learning
theory) atau observational learning theory yang dikemukakan oleh
Bandura (1977).
Sumber :
http://islamijum.wordpress.com/2012/06/22/sikap-konsumen/
http://gemapariwara.blogspot.com/2010/11/peran-sikap-konsumen-dalam-pengembangan.html
http://matasiswa.blogspot.com/2012/06/sikap-dan-perilaku.html
0 komentar:
Posting Komentar