RSS

PERILAKU KONSUMEN (MINGGU 7) – PEMBELAJARAN KONSUMEN



PENGERTIAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah bahasan yang mendasar dalam ilmu psikologi, Lefton (1982) mendefinisikan pembelajaran sebagai perubahan perilaku yang relative bersifat tetap, yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman. Definisi ini membedakan antara pembelajaran dan reflex yang merupakan perilaku tidak disengaja yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus.

menurut Gagne dan Briggs (1979:3) Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar yang bersifat internal.

Hawkins dkk (1998) bahwa pembelajaran adalah perubahan apapun yang terjadi pada isi ataupun organisasi dalam memori jangka panjang dan atau pada perilaku adalah benar. Pembelajaran adalah hasil dari pemrosesan informasi secara sadar, tidak sadar, maupun tidak terfokus.


Beberapa penjelasan mengenai pembelajaran konsumen :
-     Assel (1992) mendefinisikan pembelajaran konsumen sebagai suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya. Perilaku konsumen yang demikian disebut pengaruh perilaku (behavioural influence).
-      pembelajaran konsumen adalah suatu proses, jadi pembelajaran ini secara terus menerus berlangsung dan terus berubah sebagai akibat dari pengetahuan yang diperoleh atau dari pengalaman yang sebenarnya.
-      Pembelajaran konsumen merupakan pembelajaran menunjukan perilaku seseorang karena pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui saling pengaruh antara dorongan, stimulan, cues, tanggapan dan penguatan.

TEORI PEMBELAJARAN

1. teori pembelajaran perilaku ( behavioral learning theory)
Teori pembelajaran perilaku mengasumsikan bahwa pembelajaran terjadi seseorang terhadap kejadian-kejadian diluar dirinya.
 a. Classical conditioning
Mahzab ini mengacu pada pembelajaran dimana stimulus yang mengakibatkan respons tertentu dipasangkan dengan stimulus lain yang pada mulanya tidak menghasilkan respons bila berdiri sendiri.
b. Pengulangan
Efek conditioning akan meningkat setelah pengulangan beberapa kali. Hanya saja ada    teori yang disebut dengan three hit theory, yang mengatakan bahwa pengulangan diatas tiga kali tidak akan menghasilakn efek conditioning, namun justru mengakibatkan advertising wearout atau kejenuhan dan menyebabkan hilangnya efek conditioning.
c. Stimulus generalization
Stimulus generalization berhubungan dengan kecenderungan stimulus-stimulus yang berupa stimulus yang dikondisikan dan ditampilkan untuk menghasilkan respons yang serupa pula.
d. Stimulus discrimination
Stimulus discrimination terjadi billa stimulus yang serupa denganstimulus yang dikondisikan tidak diikuti oleh stimulus yang tidak dikondisikan.
e. Instrumental conditioning (operant conditioning)
Mahzab ini mengutamakan kepuasan dalam menggunakan atau mengkonsumsi produk.

2. Teori pembelajaran koqnitif
Pendekatan teori ini menekankan kegiatan mental dalam pembelajaran, yakni bagaimana informasi yang diterimaseseorang diproses dan disimpan dalam memorinya dalam waktu yang relative lama. Pembelajaran terjadai karena adanya empat unsure yang disebut dalam hamper dalam semua teori pembelajaran. Empat unsur tersebut adalah:
a. Motivasi
 Motivasi berakar pada kebutuhan dan tujuan, jadi motivasi mendorong pembelajaran.
b. Cues
Cues adalah stimulus yang mengarahkan motif. Cues mengarahkan dorongan kepada konsumen bila cue itu konsisten dengan ekspektasi konsumen.jadi, pemasar perlu berhati-hati dalam memberikan cue supaya tidak mengecewakan ekspektasi konsumen.
c. Response
Response adalah bagaimana seseorang berperilaku sebagai reaksi dari dorongan atau cue. Respons tidak terikat pada kebutuhan. Kebutuhan atau notif dapat menimbulkan berbagai macam respons.
d. Reinforcement
Reinforcement meningkatkan kemungkinan suatu respons spesifik akan muncul dimasa yang akan dating sebagai hasil dari cue atau stimulus tertentu.

3. Teori pembelajaran iconic rite (menghafal icon)
Teori ini mengatakan bahwa pembelajaran dapat terjadai tanpa conditioning.

4. Teori pembelajaran vicarious
Teori mengatakan bahwa orang belajar tanpa harus menerima ganjaran gataupun hukuman, seperti yang diyakini oleh pengikut teori instrumental conditioning. Bila seseorang melihat atau mengetahui bahwa orang lain mengalami kepuasan dalam menggunakan suatu produk, karena seolah-olah ia mengalami sendiri.

 ILUSTRASI TEORI PEMBELAJARAN

1)      Ilustrasi dari classical conditioning (membiasakan)
   -    Pavlov eksperimen terhadap anjing
   -    Membiasakan sesuatu kepada konsumen sehingga ada stimulus
2)      Ilustrasi dari instrumental conditioning(belajar dari kesalahan)
-   Jika suatu stimulus yang diberikan mendapat respon negative atas pengalamannya dimasa lalu maka konsumen tidak akan menerima stimulus tersebut untuk masa akan datang (belajar dari kesalahan)
3)      Ilustrasi dari cognitive learning
-    konsumen berprilaku menyelesaikan masalah
-   Masalah tersebut diselesaikan dengan cara mencari informasi berbagai produk  yang mungkin menyelesaikan masalah yang di hadapi.
4)    Ilustrasi pembelajaran pasif
-   penerapannya pada media sebagai sarana memasang iklan  (produk dengan tingkat keterlibatan rendah.
-   Sebaiknya iklan menampilkan sisi lain tidak bersifat informasional tetapi berupa symbol-simbol dan penimbulan kesan dalam penyampaian pesan terhadap konsumen.



LOYALITAS KONSUMEN
Terdiri dari :

      1. Loyalitas merek (brand loyality)
Konsumen sangat loyal terhadap merek pilihannya.  Loyalitas merek adalah sikap menyenangi terhadap suatu merek yang di representasikan dalam pembelian konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.

Pendekatan loyalitas merek :
    a. Pendekatan instrumental conditioning ; memendang bahwa pembelian yang konsisten sepanjang waktu adalah menunjukan loyalitas merek. Jadi mengukur seseorang loyal atau tidaknya dilihat dari frekuensi dan konsistensi perilaku pembelian terhadap suatu merek.
   b. Pendekatan kognitif ; memandang bahwa perilaku itu sendiri tidak merefleksikan loyalitas merek. Komitmen terhadap merek yang mungkin tidak hanya direfleksikan oleh perilaku pembelian yang terus menerus.

      2. Loyalitas toko (store loyalty)
Loyal terhadap toko disebabkan oleh pelayanan yang diberikan oleh pengelola dan karyawan toko. Hal ini ditunjukan oleh perilaku konsisten tetapi dalam store loyalty perilaku konsistenya adalah dalam mengunjungi toko di mana di situ konsumen bisa membeli merek produk yang diinginkan.

Kecenderungan konsumen berprilaku loyal:
     1. Konsumen yang loyal terhadap merek cendrung lebih percaya diri terhadap pilihannya
  2. Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan tingkat resiko lebih tinggi pembeliannya.
     3.  Konsumen yang loyal terhadap merek juga lebih mungkin  loyal terhadap toko.
     4.  Kelompok konsumen yang minoritas cendrung untuk lebih loyal terhadap merek.

PEMASARAN

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

  •   Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. 
  •    Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 

Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.

PEMBELAJARAN  VICARIOUS
Pembelajaran Vicarious (Pencontohan) menyangkut pembelajaran melalui observasi, yang memadukan aspek - aspek dari teori pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious merujuk pada suatu proses yang berusaha mengubah perilaku dengan meminta individu mengamati tindakan orang lain.







SUMBER :
http://nitaamelia19.wordpress.com/2011/07/04/persepsi-dan-pembelajaran-konsumen/
http://andhy-brenjenk.blogspot.com/2011/11/pembelajaran-konsumen.html
http://sapelele.blogspot.com/2010/12/pembelajaran-konsumen.html
http://fauzijonhar4.blogspot.com/2012/12/pengertian-pemasaran.htmL
http://sukangemilpunya.wordpress.com/category/perilaku-konsumen/

0 komentar:

Posting Komentar