RSS

BAB 7 – KEPRIBADIAN, NILAI DAN GAYA HIDUP



KEPRIBADIAN


PENGERTIAN KEPRIBADIAN MENURUT BEBERAPA AHLI :
- Yinger : Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
- M.A.W Bouwer : Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
- Cuber : Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
- Theodore R. Newcombe : Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
- Gordon W.Allport :  Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis darisistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku .



Secara umum pengertian kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya

Secara praktis konsep kepribadian dapat didifinisikan sebagai seperangkat pola perasaan, pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi. Pola ini memiliki beberapa ciri khas yaitu :



o  Mencerminkan perbedaan individu : Oleh karena kepribadian merupakan kombinasi pemikiran, perasaan dan perilaku, maka kepribadian seseorang tidak akan pernah sama dengan yang lain sekalipun anak kembar. Sehingga setiap konsumen tidak akam memberikan respon yang sama untuk setiap stimuli pemasaran yang di sediakan konsumen. Bagi manajer pemasaran, kepribadian dapat digunakan sebagai acuan untuk membagi pasar dalam beberapa kelompok.



o   Konsisten : Pola tersebut memiliki keteraturan dan keseragaman perilaku. Intinya seseorang bertindak dengan cara yang sama untuk berbagai situasi yang berbeda. Meskipun kepribadian bersifat jangka panjang, namun perilaku yang Nampak dapat bervariasi karena adanya pengaruh lingkungan, social budaya, psokologis dan situasional. Hal ini wajar karena kepribadian hanyalah satu dari sekian banyak factor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.


  • Psikologis dan Fisiologis : Kepribadian adalah konsep psikologis, namun para peneliti berpendapat bahwa kepribadian juga dipengaruhi oleh proses biologis dan kebutuhan manusia.
  • Akibat dari perilaku : Kepribadian tidak saja mempengaruhi bagaimana cara konsumen bertindak dan merespon lingkungan tetapi juga cara mana yang digunakan.
  • Kepribadian dapat berubah : Dalam beberapa situasi yang signifikan kepribadian dapat berubah. Seorang perempuan yang baru melahirkan anaknya akan mengalami perubahan kepribadian dari seorang gadis menjadi seorang ibu. Namun demikian perubahan kepribadian ini akan berjalan bertahap.
  • Kepribadian berinteraksi dengan situasi : Misalnya dalam situasi pembelian (pemenuhan kebutuhan), orang yang dogmatic tidak akan seberani orang yang inovatif dalam membeli    produk baru. Sampai sekarang masih ada juga orang yang fanatic pada produk dari Negara tertentu yang dipandang sebagai Negara berteknologi tinggi dan memproduksi produk-produk yang berkualitas.





      NILAI-NILAI INDIVIDU

Berdasarkan kepada analisisnya , Freud mengemukakan bahwa nilai-nilai individu kepribadian manusia terdiri dari 3 sistem yang saling mempengaruhi yaitu id, superego, dan ego.



ID

Id dirumuskan sebagai “gudang” dari berbagai dorongan primitif dan impulsif berupa kebutuhan fisiologis dasar seperti rasa haus, lapar, dan seks yang diusahakan individu untuk segera dipenuhi, terlepas dari bagaimana cara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan itu.



Superego

Sedangkan superego dirumuskan sebagai pernyataan diri individu mengenai moral dan kode eti k yang berlaku di dalam masayarakat. Peran superego adalah menjaga agar individu tersebut memuaskan kebutuhan dengan cara yang dapat diterima masyarakat.



Ego

Terakhir, yaitu ego, merupakan pengendalian individu secara sadar. Fungsinya sebagai pemantau dalam diri manusia yang berusaha menyeimbangkan tuntutan id yang impulsi dengan kendala sosial buadaya atas superego.


KONSEP GAYA HIDUP DAN PENGUKURANNYA

             
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .


Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya.



Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.



Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
1. pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
2. pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3. jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok
4. mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.



PENGUKURAN GANDA PERILAKU INDIVIDU


Pengukuran ganda perilaku individu digunakan di dalam analisis perilaku konsumen.Kepribadian mempunyai efek atas pembelian, namun gaya hidup memiliki efek yang lebih besar.Tentu saja sumber daya seperti pendapatan dan waktu juga memberikan efek yang penting. Ancangan elektrik terhadap gaya hidup adalah yang paling praktis untuk mengembangkan strategi pemasaran.Tujuannya adalah mengerti konsumen sebaik mungkin






SUMBER

http://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2013/01/06/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup/

http://unedopragus.blogspot.com/2013/10/tugas-7-softskill-kepribadian-nilai-dan.html

BAB 6 - SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI


PENGERTIAN SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI


 Sikap

Kata sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of placing or holding the body, and Way of feeling, thinking or behaving”. Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Berikut ini adalah pengertian sikap dari beberapa para ahli yaitu : Menurut Thomas (1918) dan Znanieck (1974), sikap adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu. Konsep sikap sebenarnya pertama kali diangkat ke dalam bahasan ilmu sosial pertama kali oleh Thomas, sosiolog yang banyak menelaah kehidupan dan perubahan sosial, yang menulis buku Polish Peasant in Europe and America: Monograph of an Immigrant Group yang merupakan hasil riset yang dilakukannya bersama Znanieck. Dalam buku tersebut, Thomas dan Znaniecki membahas informasi sosiologi dari kedua sudut individualistik dan subjektivistik. Menurut pandangan mereka dua hal yang harus diperhitungkan pada saat membahas kehidupan dan perubahan sosial adalah sikap individu dan budaya objektif (objective cultural).

 
Motivasi

Kata motivasi berasal dari Bahasa Inggris adalah “Motivation”. Perkataan asalnya ialah “Motive” yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu atau Bahasa Malaysia kepada “Motif” yang artinya tujuan. Jadi, motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mengarahkan tujuan seseorang dalam tindakan-tindakannya secara negatif atau positif untuk mencapai tujuannya. Selain itu, ada tiga elemen utama dalam motivasi antara lain : intensitas, arah, dan ketekunan. Pengertian motivasi menurut beberapa ahli : Menurut Cropley (1985), Motivasi dapat dijelaskan sebagai “tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu”. Menurut Wlodkowski (1985) menjelaskan, motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme (teori belajar dan percaya bahwa semua perilaku yang diperoleh sebagai hasil dari pengkondisian).



Konsep Diri

Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Pengertian konsep diri menurut beberapa ahli : Menurut Stuart dan Sudeen (1998), konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa, konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual, sosial dan spiritual



KOMPONEN SIKAP


Ada tiga komponen yang secara bersama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b. Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).


SIFAT SIKAP


Sikap memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

  • arah,
  • intensitas,

  • keluasan,

  • konsistensi dan spontanitas


       Karakteristik dan arah menunjukkan bahwa sikap dapat mengarah pada persetujuan atau tidaknya individu, mendukung atau menolak terhadap objek sikap. Karakteristik intensitas menunjukkan bahwa sikap memiliki derajat kekuatan yang pada setiap individu bisa berbeda tingkatannya. Karakteristik keluasan sikap menunjuk pada cakupan luas mana kesiapan individu dalam merespon atau menyatakan sikapnya secara spontan. Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.



    PENGGUNAAN MULTIATRIBUTE ATTITUDE MODEL UNTUK MEMAHAMI SIKAP KONSUMEN


Pengukuran sikap yang paling populer digunakan oleh para peneliti konsumen adalah model multi atribut yang terdiri dari tiga model :

1.  The attittude toward-object model

Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya

2.   The attitude-toward-behavior model

Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.

3.   Theory of-reasoned-action model

Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.



    PENTINGNYA FEELING DALAM MEMAHAMI SIKAP KONSUMEN


Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20. Secara bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of placing or holding the body, and Way of feeling.



Loundon dan Bitta(1984) menulis bahwa sumber pembentukan sikap ada empat,yaitu pengalaman pribadi,interaksi dengan orang lain atau kelompok,pengaruh media massa dan pengaruh dari figure yang diaangap penting. Swastha dan Handoko (1982) menambahkan bahwa tradisi,kebiasaan,kebudayaan dan tingkat pendidikan ikut mempengaruhi pembentukan sikap.

      
      a.  Pengalaman pribadi

Middlebrook (dalam azwar,1995) mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman yang dimiliki oleh seseorang dengan suatu objek psikologis,cenderung akan membentuk sikap negative terhadap objek tersebut. Sikap akan lebih mudah terbentuk jika yang dialami seseorang terjadi dalam situasi yang melibatkan emosi,karena penghayatan akan pengalaman lebih mendalam dan lebih lama membekas.

      b.  Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Individu pada umumnya cenderung memliki sifat yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting yang didorong oleh keinginan untuk menghindari konflik.

      c.  Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan memberikan corak pengalaman bagi individu dalam suatu masyarakat. Kebudayaanlah yang menanamkan garis pengarah sikap individu terhadap berbagai masalah.

      d.  Media massa

Media massa memberikan pesan-pesan yang sugestif yang mengarahkan opini seseorang. Adanya kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Jika cukup kuat,pesan-pesan sugestif akan member dasar efektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

PENGGUNAAN SIKAP & MAKSUD UNTUK MEMPERKIRAKAN PERILAKU KONSUMEN 

Werner dan Pefleur (Azwar, 1995) mengemukakan 3 postulat guna mengidentifikasikan tiga pandangan mengenai hubungan sikap dan perilaku, yaitu postulat of consistency, postulat of independent variation, dan postulate of contigent consistency.


Berikut ini penjelasan tentang ketiga postulat tersebut :

1)  Postulat Konsistensi

Postulat konsistensi mengatakan bahwa sikap verbal memberi petunjuk yang cukup akurat untuk memprediksikan apa yang akan dilakukan seseorang bila dihadapkan pada suatu objek sikap. Jadi postulat ini mengasumikan adanya hubungan langsung antara sikap danperilaku.

2)  PostulatVariasiIndependen

Postulat ini mengatakan bahwa mengetahui sikap tidak berarti dapat memprediksi perilaku karena sikap dan perilaku merupakan dua dimensi dalam diri individu yang berdiri sendiri, terpisah dan berbeda.

3)  PostulatKonsistensiKontigensi

Postulat konsistensi kontigensi menyatakan bahwa hubungan sikap dan perilaku sangat ditentukan oleh faktor-faktor situasional tertentu. Norma-norma, peranan, keanggotaan kelompok dan lain sebagainya, merupakan kondisi ketergantungan yang dapat mengubah hubungan sikap dan perilaku. Oleh karena itu, sejauh mana prediksi perilaku dapat disandarkan pada sikap akan berbeda dari waktu ke waktu dan dari satu situasi ke situasi lainnya. Postulat yang terakhir ini lebih masuk akal dalam menjelaskan hubungan sikap dan perilaku.
 

DINAMIKA PROSES MOTIVASI


Proses motivasi :

a. Tujuan : perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai,baru kemudian konsumen dimotivasi kea rah itu.

b. Mengetahui kepentingan : perusahaan  harus bias mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata.

c. Komunikasi efektif : melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agara konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bias mereka dapatkan.

d. Integrasi tujuan : proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan  kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan  pasar. Tujuan individu konsumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasaan. Kedua kepentingan diatas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.

e. Fasilitas : perusahaan memeberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.


KEGUNAAN DAN STABILITAS POLA MOTIVASI


Motivasi merupakan dorongan atau tenaga pendorong pada diri individu atau seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk. 


Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan. Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.



MEMAHAMI KEBUTUHAN KONSUMEN 


Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1.   Fisiologis = Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya. 

2.   Keamanan = Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan. 

3.   Filiasi dan Pemilikan = Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting bagi mereka. 

4.   Prestasi = Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi. 

5.   Kekuasaaan = Keinginan untuk emndapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib orang lain 

6.   Ekspresi diri = Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain. 

7.   Urutan dan Pengertian = Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan system lain. 

  1. Pencarian Variasi = Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi.
  2. Atribusi Sebab-Akibat = Estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan tindakan.




SUMBER

http://www.wattpad.com/4248749-pengertian-perilaku-konsumen-komponen-sikap

http://alitinanti.blogspot.com/2011/12/perilaku-konsumen-sikap-motivasi-dan.html

http://ratumefi.blogspot.com/2013/11/sikap-motivasi-pengetahuan-diri.html

RIO HARYANTO - PRESTASI GENERASI MUDA INDONESIA




Terjun penuh ke dunia balap mobil, menurut Rio, tak hanya menjadi pelajaran berharga bagi dirinya, tetapi juga bagi pembalap yang lebih muda. Kuncinya, berlatih, disiplin, dan jangan lekas menyerah. Ia pernah mengalami keputusasaan lantaran tidak mendapat sponsor. Peluang untuk mengembangkan diri di luar negeri kecil sekali. Namun, seiring prestasi yang diraih, akhirnya sponsor datang sendiri.

Tantangan lain berupa kesiapan mental. Kala pertama kali turun di ajang GP3, misalnya, Rio sempat dipandang remeh pembalap lain dari Eropa. Ia memang memerlukan lebih banyak adaptasi dengan sirkuit Eropa dan karakter pembalapnya. “Pada balapan pertama di Barcelona, saya benar-benar kesulitan untuk memperoleh hasil lomba yang optimal. Tapi dengan usaha keras, di seri selanjutnya saya bisa tampil sebagai juara 1,” kisah Rio.

Di arena GP2 tantangannya lain lagi. Rata-rata pembalap di ajang itu usianya dua-tiga tahun lebih tua dari Rio. Ini bisa berarti mereka lebih matang. Dinamika kompetisinya pun sejak awal lebih ketat.

Memilih balap mobil sebagai profesi dan hidup dari arena ke arena membentuk pandangannya soal karier, “Buat saya, ini adalah my work, dan mobil adalah kantornya.”

Tak abai dengan pendidikan

Rio menjalani profesinya dengan latihan 4-5 kali seminggu dengan menu beragam. Selain mendalami teknik balap, ia juga melakukan latihan fisik untuk meningkatkan stamina dengan  fitness, renang, lari, dan bersepeda. Obsesinya tak hanya tampil di F1, tapi menjuarainya.

Sadar bahwa pendidikan tak bisa ditinggalkan, Rio kini juga tengah memulai kuliah di Singapura. “Pasti ada hambatan karena saya harus menjalani jadwal yang sangat padat,” katanya. “Tetapi saya selalu berusaha untuk tidak meninggalkan pendidikan, karena ini adalah bekal untuk masa mendatang,” tambah pengagum pembalap mendiang Ayrton Senna ini.

Rio menyangkal anggapan awam bahwa pembalap biasa hidup mewah. Menurut dia, tidak semua pembalap berpenampilan serba mewah dan mahal. Yang mereka lakukan justru berlatih setiap hari, berdiskusi dengan tim, dan sebagainya. “Ya, banyak sekali hal serius yang menuntut kesungguhan dan nyali besar,” tegasnya.

Di luar kesibukannya berlomba, Rio suka pergi ke tempat-tempat bernuansa alamiah. Biasanya, ia pergi ke pantai. Rio sadar, sebagai pembalap ia mendapat banyak tekanan. “Menjadi pembalap itu risikonya tinggi, biayanya juga tinggi.” Oleh karena itu, ia selalu butuh tempat yang hening dan jauh dari keramaian agar bisa santai dan menenangkan diri.


Prestasi gemilang yang diraih oleh pembalap nasional yang satu ini sudah nggak perlu diragukan lagi. Di samping kesuksesannya itu, Rio Haryanto juga melakukan kegiatan-kegiatan positif, di antaranya adalah menjadi Duta Nasional Anti-Narkoba dan Duta Komodo.

Gaya hidup sehat yang diterapkan penggemar laut ini membawanya dinobatkan sebagai Duta Nasional Anti-Narkoba tahun 2009. Dia satu-satunya olahragawan yang memperoleh predikat tersebut. Predikat ini pun nggak sembarangan diberikan, karena Rio memang bersih dari narkoba dan sudah terbiasa hidup sehat sejak usianya masih 9 tahun. Mengenai apa saja kegiatan sebagai Duta Nasional Anti-Narkoba, cowok yang tinggal di Singapura ini mengaku, “Ada beberapa kegiatan yang saya jalani, seperti memberikan motivasi pada para anak muda Indonesia untuk tidak menggunakan narkoba. Narkoba itu hanya bisa membahayakan diri kita, keluarga, lingkungan, bahkan negara kita.”

Setelah sukses berkegiatan sebagai Duta Nasional Anti-Narkoba, cowok kalem ini kembali mendapat penobatan, yaitu sebagai Duta Komodo. Predikat ini diberikan tahun 2010 yang dijadikan sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye Taman Nasional Komodo. “Untuk Duta Komodo, saya mempromosikan Taman Nasioanl Komodo di dalam negeri. Selain itu, sayang juga mempromosikannya kepada teman-teman saya yang tinggal di luar negeri,”


Sumber
Gadis.co.id dan intisari-online.com