- PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN -
a)
The
American Marketing Association
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari
pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan
pertukaran aspek hidupnya.
b)
James F et al
perilaku
konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.
c)
Shiffman dan kanuk
perilaku
yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi
dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen
untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan.
d)
Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku
konsumen
ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam memperoleh,
mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
PENGERTIAN KONSUMEN
Pengertian Konsumen menurut Philip
Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu
dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi
pribadi.
CIRI
– CIRI KONSUMEN
Ciri-ciri
konsumen ada 2 wujudnya :
- Personal
Consumer : Konsumen ini
membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
- Organizational
Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Menurut
Handi Irawan perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh, tapi
hanya 5 kategori yang dimuat di sini, yaitu :
1. Berpikir jangka pendek , ternyata sebagian besar konsumen Indonesia
hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang,
salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.
2. Tidak terencana, hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying,
yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa perencanaan sebelumnya).
3. Suka berkumpul, masyarakat indonesia mempunyai kebiasaan suka
berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social
networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara
luas di Indonesia.
4. Gagap teknologi , sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu
menguasai
teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lainnya.
teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lainnya.
5. Gengsi , Konsumen Indonesia amat getol
dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya.
Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual
di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun.
- PEMIKIRAN KONSUMEN -
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian,
seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses pemikiran konsumen, yakni:
1. Pengenalan
masalah (problem recognition) Konsumen akan membeli suatu produk sebagai
solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang
muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian
informasi (information source) Setelah memahami masalah yang ada,
konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi
dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman
orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi
alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai
macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan
pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa
alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.
Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian
dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal
lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi
pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi
yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan
pembelian.Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi
apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi
kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut
sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan
merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak
puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan
menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
- PENELITIAN
KONSUMEN SEBAGAI BIDANG ILMU DINAMIS -
Konsumen
sebagai ilmu yang dinamis dikarenakan proses berpikir, merasakan, dan
aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar
konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan
pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu
strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada
saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan
inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
PENDEKATAN DALAM MENELITI PERILAKU KONSUMEN
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku
konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan
interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan
hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang
dan focus
group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan
jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika
membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada
teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial
serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan
teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen.
Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan
mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi,
membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari
pada teori dan metode dari ilmu statistika dan psikologi. Pendekatan ini
dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan
hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham maslow memprediksi pengaruh strategi
marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate
analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan
memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut
pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja
menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang
dihadapi perusahaan tersebut.
KEKUATAN
UTAMA DALAM MEMPERTAJAM PENELITIAN TENTANG KONSUMEN
Membantu
mereka untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus dengan kepuasan
konsumen. Implikasi yang banyak disarankan untuk menjadikan pemasaran berhasil
adalah kenalilah konsumen anda, berilah apa yang mereka inginkan, gunakan media
yang menjadi sasaran dan media baru, gunakan non-media, capailah konsumen di
toko, tajamkan promosi, bekerja sama dengan pengecer.
DAFTAR PUSTAKA
§ http://www.slideshare.net/noviantika93/pengertian-perilaku-konsumen-menurut-para-ahli-27875428
§ http://bamaandrew.wordpress.com/2013/10/18/perilaku-konsumen/
§ http://murtihasanah.wordpress.com/2011/10/13/tugas-softskill-perilaku-konsumen/
§ http://nindyzoraya.wordpress.com/2011/10/12/perilaku-konsumen/
0 komentar:
Posting Komentar